Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Emak-emak: Bikin Pusing Kepala

Kompas.com - 26/02/2024, 13:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kebagusan bernama Umamah (55) mengeluhkan soal harga beras yang kian melambung tinggi.

Sebab, uang belanja yang diberikan suami hanya bisa membeli beras dua liter saja.

“Saya sebagai emak-emak, keberatan banget. Ini dari kemarin naik, sekarang sudah mau masuk puasa dan sebentar lagi lebaran. Nanti bakal naik lagi,” ujar Umamah saat ditemui Kompas.com di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Lokal Tinggi, Mendag Zulhas: Suplai Berkurang karena Periode Tanam Padi Berubah

“Terasa banget naiknya, bikin pusing kepala. Yang biasanya beli beras lima liter, sekarang mah cuma dapat dua liter. Soalnya kan uangnya juga terpakai buat beli minyak dan lain-lain,” lanjutnya.

Sebelum ada kenaikan, Umamah mengaku membeli beras hanya senilai Rp 10.000 - Rp 11.000 per liternya.

“Yang di agen-agen saja sudah naik, apalagi di warung kelontong? Gimana enggak pusing emak-emak,” kata Umamah sambil tertawa.

Hal senada juga disampaikan oleh IRT bernama Suherni (47). Akibat beras naik ini, dia terpaksa mengurangi uang jajan anak agar kebutuhan keluarganya tetap berjalan.

“Ya enggak sih (kurangi porsi makan buat keluarga), tapi jajan anak jadi dikurangi. Kan kasihan jadinya. Pemerintah mah enak duitnya banyak, lah kita? Boro-boro,” ujar Suherni.

Baca juga: Tak Cuma Beras, Harga Telur Ayam di Pasar Klender SS Cakung Ikut Naik

Suherni menambahkan, anak bungsunya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta Selatan.

Sebelum ada kenaikan harga beras, Suherni mengaku kerap memberikan jajan anak senilai Rp 25.000 setiap harinya.

“Sekarang saya kasih Rp 15.000. Kasihan dia, belum buat ongkos pulangnya. Cuma, ya saya bawakan bekal setiap hari sekarang, biar tambah irit. Ya hitung-hitung belajar hemat juga buat anak,” kata Suherni.

Baca juga: Mendag Zulhas Harap Masyarakat Bisa Beli Beras Alternatif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com