Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Depok yang Tak Punya Akses Masuk

Kompas.com - 04/03/2024, 15:27 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya, Kecamatan Beji, Kota Depok tak punya pintu akses utama jalan keluar-masuk.

“Jadi kami adalah sebuah pesantren yang tertutup jalan aksesnya dari berbagai sisi,” kata Ketua Pesantren Khoirur Rooziqiin Ali Murthado kepada Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Ali mengungkapkan, di sisi selatan pondok tertutup oleh SMAN 14 dan sisi utara ada SMPIT Darul Abidin, sedangkan di sisi barat merupakan tanah milik warga Rawa Maya dan sisi timur merupakan komplek perumahan Caltek.

Pantauan Kompas.com saat mengunjungi titik lokasi berdasarkan bantuan aplikasi peta, saya justru diarahkan ke SMPIT Darul Abidin, yang akhirnya mengharuskan untuk putar balik.

Baca juga: Kronologi Pengendara Motor yang Tewas Dihantam Bus di Depok

Dari sana, saya mencoba menuju sisi barat pondok pesantren, yaitu di Jalan Rawa Maya III melewati permukiman warga.

Sesampainya di lahan depan rumah warga, ternyata masih diperlukan melewati jalan setapak yang terbuat dari kayu-kayu, empang kecil, dan kandang kambing pribadi milik warga.

Setelah melewati pintu kecil berpagar besi hitam di ujung jalan, menjadi tanda sampainya di area Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin.

Untuk diketahui, kondisi seperti ini sudah dialami santri, pengajar, dan karyawan pesantren sejak 2019.

Baca juga: Pemkot Tangsel Buka Akses Baru Imbas Gerbang SDN Lengkong Karya 1 Ditembok Warga

Mereka berpindah-pindah melalui tiga pintu akses kecil lainnya yang tersebar di beberapa sisi sekolah, sebelum akhirnya melalui pintu barat sejak Jumat lalu.

Sebagai informasi, Pesantren Khoirur Rooziqiin menyatakan sekolahnya tertutup dari seluruh arah per Jumat (1/3/2024). Hal ini mereka umumkan melalui siaran pers yang diunggah media sosial Instagram @depok24jam,

Mereka mengumumkan hal tersebut setelah mengalami kesulitan saat mengantar makan malam untuk santri karena tak memiliki akses masuk dan meminta pengantar untuk lewat Perumahan Caltek (sisi timur) dengan menggunakan tangga buatan.

Dalam siaran pers yang sama Ali berharap Wali Kota Mohammad Idris dapat turun tangan.

“Minta tolong, minimal datang ke sini dan lihat permasalahannya. Kami hanya meminta supaya pihak pesantren punya akses sendiri,” ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com