JAKARTA, KOMPAS.com - Sukino, Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Clincing, Jakarta Utara, meminta agar Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Jakarta Utara segera mengatasi masalah banjir rob di area makam.
Pasalnya, ada sekitar 9.726 makam yang kembali terendam banjir di TPU Semper pada Senin, (4/3/2024).
Sukino mengatakan, saat ini ada sekitar tiga blok pemakaman yang terendam banjir. Dua blok unit Islam, dan satu blok lagi adalah unit Kristen.
Baca juga: Berada di Dataran Rendah, 9.726 Makam di TPU Semper Terendam Banjir
"Dari tiga blok itu, jangka panjangnya ada rencana pengurukan atau peninggian," ucapnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Senin (4/3/2024).
Tiga blok pemakaman tersebut berada di dataran rendah, sehingga mudah sekali banjir apabila musim hujan.
Ditambah lagi, TPU Semper yang diapit oleh dua aliran sungai, yakni Sungai Begog, dan Kali Gendong Green Cakung.
Untuk itu, Sukino menilai, solusi jangka panjang agar area pemakaman tak banjir lagi dengan cara permukaan tanahnya ditinggikan.
Namun, yang menjadi kendala adalah tanah untuk melakukan pengurukan makam tersebut belum didapatkan.
Tadinya Sukino berharap, agar bisa mendapatkan tanah dari proyek pembangunan jalur MRT.
Baca juga: Pengelola Sebut Kuburan yang Terendam Banjir di TPU Semper Bukan Makam Baru
"Tapi, tanah kita belum dapatkan. Tadinya, kita berharap dapat tanah gratis dari MRT. Namun, ternyata pengerukannya sedikit," sambung Sukino.
Sukino mengatakan, di akhir 2023 sebenarnya Sudin Pertamanan dan Pemakaman Kota Jakarta Utara sudah berencana untuk melalukan peninggian makam.
"Rencananya di akhir tahun 2023 dilakukan peninggian. Namun, karena tanahnya belum ada, saya juga tidak bisa apa-apa karena penataan TPU besar ada di Dinas, bukan suku dinas," jelas Sukino.
Sukino berharap, pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini agar TPU Semper tidak mengalami banjir lagi.
Baca juga: Tak Pakai Anggaran, Peninggian Tanah di TPU Semper Manfaatkan Hasil Pengerukan Proyek MRT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.