Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Beralih ke Kantong Belanja Kain, Pedagang Pasar Koja Baru: Repot, Mending Pakai Plastik

Kompas.com - 07/03/2024, 07:36 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Kardi (52), menolak menggunakan kantong belanja kain atau spunbond dan akan tetap memakai kantong plastik sekali pakai ketika berjualan.

Ia menilai, penggunaan kantong plastik lebih praktis untuknya yang menjual sayur dalam jumlah kecil.

"Ya, repot mendingan pakai plastik, kan mahal satunya Rp 700 perak (harga spunbond). Beli cabai paling Rp 10.000 atau seprapat masa pakai begituan?" Ucapnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Heru Budi: Pasar Sembako Murah Bakal Terus Digelar Jelang Ramadhan 2024

Kardi mengaku siap menggunakan spunbond apabila disediakan gratis oleh pihak pasar atau pemerintah. 

"Kalau gratis tidak ada masalah, cuma kalau beli saya masalah," tegas dia. 

Senada, Aci (21), pedagang baju di Pasar Koja Baru, berkeberatan apabila harus beli spunbond sendiri.

Namun, jika disediakan oleh pihak pasar, ia siap untuk menggunakannya karena bisa mengurangi biaya pengeluaran membeli plastik.

"Ya, bagus kalau sudah disediain. Jadi, bisa mengurangi biaya belanja plastik juga," ucap Aci. 

Aci harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 500.000-1 juta dalam satu bulan untuk membeli plastik.

Baca juga: Menelusuri Pasar Induk Cipinang: Jokowi Klaim Harga Beras Turun, Konsumen Teriak Masih Mahal

Sebagai informasi, Pasar Koja Baru bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, untuk menerapkan program "Guna Ulang Spunbond" dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, penggunaan spunbonddigencarkan di pasar tradisional guna meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai yang mencemari lingkungan.

Pasar tradisional dianggap masih sulit mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 

"Pasar tradisional masih menjadi PR untuk diminimalisir penggunaan plastik sekali pakainya," kata Asep.

Dinas LH DKI Jakarta, bekerjasama dengan pasar untuk menyediakan drop box spunbond di pasar-pasar yang berada di naungan Pasar Jaya.

Sehingga ketika pengunjung lupa membawa plastik belanja, bisa menggunakan spunbond gratis yang telah disediakan.

Baca juga: Harga Telur di Pasar Jaksel Naik, Pedagang: Banyak Pelanggan Protes

Warga juga bisa menyumbangkan spunbond yang tak terpakai di rumah ke drop box pasar tradisional atau ke bank sampah terdekat.

"Warga mengumpulkan dari rumah kemudian dibawa ke bank sampah, atau drop box yang ada di kelurahan, kecamatan, dan pasar," sambung Asep

Spunbound yang telah dikumpulkan nantinya, akan dipilih yang masih layak pakai untuk ditaruh di drop box yang ada di pasar tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com