Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti di "Zebra Cross" Pudar Simpang Semplak Bogor, Pengendara Motor: Enggak Kelihatan, Sih...

Kompas.com - 07/03/2024, 12:01 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Kondisi zebra cross di lampu merah Simpang Semplak, Bogor Barat, Kota Bogor memudar dan hilang di beberapa bagian.

Akibatnya, banyak pengendara sepeda motor berhenti di atas zebra cross yang seharusnya dilewati pejalan kaki.

Seorang pengendara motor bernama Ismawati (41) mengaku tidak mengetahui kendaraannya berhenti di atas garis penyeberangan jalan.

Baca juga: Zebra Cross di Area Lampu Merah Simpang Semplak Bogor Memudar, Pejalan Kaki Sulit Menyeberang

“Saya enggak tahu kalau ini zebra cross, soalnya enggak kelihatan sih, maaf ya,” ucap Ismawati saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Pengendara lainnya, Ennie (25) juga mengatakan hal yang serupa. Ia tidak tahu sepeda motornya berhenti tepat di atas zebra cross.

Ia mengaku sering melewati jalan Simpang Semplak, tetapi baru mengetahui ada zebra cross di jalan yang mengarah ke Cilendek.

“Ya ampun, saya enggak tahu. Karena enggak ada tandanya, enggak kelihatan,” kata dia.

Pengendara motor lainnya, Harmono (31), juga mengatakan hal yang sama.

Baca juga: Lalu Lintas di Lampu Merah Simpang Semplak Bogor Semrawut, 1.259 Pelanggaran dalam Satu Jam

Keberadaan zebra cross yang memudar membuat ia melewati garis berhenti yang sudah ditetapkan.

“Kayaknya saya ini paling depan ya berhentinya ngelewatin zebra cross. Saya enggak tahu ada itu (zebra cross), tadi enggak muat juga kalau ngebaris ke belakang,” ujar Harmono.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (6/3/2024) tercatat sebanyak 924 kendaraan kedapatan menerobos zebra cross saat berhenti di lampu merah Simpang Semplak.

Mayoritas pelanggar adalah pengendara roda dua.

Baca juga: Nihil Petugas Berjaga, Pelanggaran Lalu Lintas di Simpang Semplak Bogor Mencapai 1.259 dalam Satu Jam

Dengan rincian, 911 sepeda motor, delapan mobil pribadi, dan delapan mobil angkutan kota (angkot).

Pelanggaran melewati garis zebra cross paling banyak dilakukan oleh pengendara motor yang melintas dari arah Bubulak menuju Yasmin.

Alhasil, zebra cross dipenuhi kendaraan dan menyulitkan para pejalan kaki untuk menyeberang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com