Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Terjangkau dan Hindari Desak-desakan, Alasan Warga Mudik Sebelum Puasa

Kompas.com - 10/03/2024, 15:04 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski 1 Ramadhan belum diumumkan, sejumlah warga sudah ada yang berangkat mudik. 

Aktivitas mereka terlihat salah satunya di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Kepada Kompas.com, mereka mengungkapkan alasan mudik satu bulan lebih awal. 

Salah satunya bernama Nur (37), perempuan asal Muara Dua, Sumatera Selatan.an.

Nur memilih berangkat lebih awal karena harga tiket bus yang masih terjangkau.

"Naik Ranau Indah harganya miring, Rp 260.000. Kalau yang lain bisa Rp 450.000," ujar Nur saat dihampiri Kompas.com di area tunggu Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Baca juga: Suasana Terminal Kalideres Menjelang Ramadhan, Sudah Ada yang Siap Mudik

Kemudian, Rere (24) asal Jambi memilih untuk pulang lebih awal untuk berpuasa bersama keluarga.

"Kebetulan baru lulus kuliah, kan merantau di sini. Jadi mau pulang dulu biar bisa sama-sama," ujar Rere, lalu tersenyum.

Sementara itu, Agnes (28) yang sedang hamil berangkat ke Krui, Bengkulu bersama anak pertamanya. Dia mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan pemudik menjelang Lebaran. 

"Berangkat lebih awal karena lagi isi. Kalau mepet (Lebaran) agak ngeri," tutur Agnes saat dihampiri.

Pantauan Kompas.com di lokasi, suasananya tidak terlalu ramai. Masih ada banyak bangku-bangku tunggu yang kosong dan kondisinya cukup tenang.

Baca juga: Omzet Rp 100 Juta Sehari, Cerita Penjual Baju Koko di Pasar Tanah Abang Raup Cuan Fantastis Menjelang Ramadhan

Namun, di tengah area tunggu, ada setumpuk barang mulai dari tas, koper, dan kardus berisi oleh-oleh yang disimpan berjejeran.

Mereka yang sedang menunggu bus datang tampak sibuk sendiri-sendiri. Ada yang bermain ponsel, ada juga yang berbincang dengan keluarganya.

Kemudian, ada juga yang mengecek tiket dengan seksama sambil membolak-balikkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com