Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Sekeluarga Terjun dari Apartemen: Bunuh Diri dan Pembunuhan | Ada Anak Karyawan BUMN Terima KJMU

Kompas.com - 14/03/2024, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang soal keluarga yang terjun dari apartemen di Jakarta Utara disebut kasus pembunuhan di banyak dibaca pada Rabu (13/3/2024).

Ratusan mahasiswa yang dinyatakan tak layak terima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) juga mendominasi pemberitaan kemarin.

Baca juga: Melayat ke Rumah Duka Habib Hasan bin Jafar bin Umar Assegaf, Anies: Almarhum Sosok Mulia dan Lembut

Berita sejumlah partai yang mengalami penurunan jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Keluarga yang terjun dari apartemen termasuk pembunuhan

"SATU keluarga bunuh diri." Narasi itu merebak di mana-mana, pascatewasnya empat orang akibat terjun dari atap apartemen di Jakarta.

Ungkapan senada juga meluncur dari pihak kepolisian setempat. Kejadian dimaksud memang memilukan dan sangat mengerikan.

Namun terhadap 'satu keluarga bunuh diri', perlu dikoreksi terhadap bingkai kalimat itu. Butuh perubahan cara berpikir saat memperbincangkan kasus-kasus serupa. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Satu Keluarga Terjun dari Apartemen di Penjaringan, KPAI: Bentuk Kekerasan Orangtua terhadap Anak

2. Ada anak karyawan BUMD dan BUMN terima KJMU

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta menemukan 624 dari 19.041 mahasiswa yang tercatat sebagai penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tidak memenuhi syarat.

Temuan angka ini berdasarkan pemadanan data mahasiswa ber-KTP DKI yang menerima KJMU. Alhasil, ratusan mahasiswa itu dinyatakan datanya tak sesuai.

"Temuan sementara berdasarkan pemadanan data kami sebanyak 624 orang perlu dicek kembali," ujar Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin, Selasa (12/3/2024). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: IMM: Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Data Penerima KJMU, Bukan Pencabutan

3. PDIP diprediksi ada penurunan jumlah kursi di DPRD paling banyak

Sejumlah partai mengalami penurunan perolehan jumlah suara pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPRD DKI Jakarta 2024, dibanding 2019.

Kondisi ini berpotensi berdampak pada berkurangnya perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta untuk periode 2024-2029.

PDI-P diprediksi menjadi partai yang paling banyak kehilangan kursi, seiring dengan turunnya perolehan suara dibandingkan Pileg 2019. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Dapat Kursi Terbanyak, Jatah Ketua DPRD DKI Jakarta Diprediksi Milik PKS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com