Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bakal Periksa Sekretaris Rektor Universitas Pancasila Terkait Kasus Pelecehan Seksual

Kompas.com - 15/03/2024, 14:21 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya bakal memeriksa sekretaris Rektor Nonaktif Universitas Pancasila berinisial ETH (72) terkait kasus dugaan pelecehan seksual.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, penyidik sudah melayangkan surat pemanggilan kepada sekretaris ETH untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

“Kemarin sudah dipanggil. Nanti tanggal 25 Maret mau datang,” ujar Wira saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Perkuat Bukti Dugaan Pelecehan oleh Rektor, Staf Universitas Pancasila Jalani Visum

Wira tidak menjelaskan secara terperinci sosok sekretaris ETH yang akan dimintai keterangan. Dia hanya menegaskan, penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret ETH masih berjalan.

Saat ini, kata Wira, penyidik sedang menunggu hasil pemeriksaan psikologi terhadap dua korban pelecehan oleh ETH, yakni RZ dan DF.

“Rektor up masih pemeriksaan. Masih nunggu pemeriksaan psikologi aja,” kata Wira.

Wira menegaskan bahwa sampai saat ini belum penyidik belum melaksanakan gelar perkara untuk kasus pelecehan tersebut.

“Belum, belum ada ya,” singkat Wira.

Sebagai informasi, Dugaan pelecehan seksual yang dialami RZ terjadi setahun lalu, yaitu pada Februari 2023. Sedangkan dugaan pelecehan seksual yang dialami DF terjadi pada 9 Desember 2022.

Baca juga: 2 Korban Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Disebut Tak Dapat Perlindungan dari Kampus

Kuasa hukum korban, Amanda Manthovani menjelaskan, kasus setahun lalu baru dilaporkan lantaran korban merasa ketakutan.

Modus sang rektor pada dua kliennya sama, yakni dengan memanggil korban ke ruangannya.

"Pelecehan dilakukan secara fisik. Sama seperti RZ, meski tidak separah perlakuan ke RZ," papar dia.

DF mengundurkan diri dari kampus lantaran ketakutan usai dilecehkan rektor bergelar profesor tersebut. Sementara RZ dimutasi ke kampus pascasarjana.

RZ terlebih dahulu melaporkan kasus dugaan pelecehan ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024. Sedangkan DF melapor ke Mabes Polri pada 28 Januari 2024.

Dua laporan polisi itu kini tengah ditangani penyidik Polda Metro Jaya. Sebanyak 15 saksi sudah diperiksa terkait kasus dugaan pelecehan itu.

RZ dan DF selaku korban juga sudah menjalani pemeriksaan psikologis di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, pada Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Polisi Periksa 15 Saksi terkait Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor Universitas Pancasila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com