Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tanah Baru Bogor Sepi, Pedagang: Pernah Ada yang Datang, Lihat Sepi, Balik Lagi

Kompas.com - 15/03/2024, 15:39 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Tanah Baru, Kota Bogor, mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pembeli. Kios dan los pasar juga masih kosong, tak banyak pedagang yang menempatinya.

Pedagang bernama Ade (53) mengatakan, kondisi pasar yang sepi membuat omzet penjualannya menurun drastis.

Kata Ade, banyak pedagang yang enggan berjualan di sana karena pasar yang baru saja direvitalisasi pada 2023 itu sepi pembeli.

Baca juga: Baru Selesai Direvitalisasi, Pasar Tanah Baru Sepi Pedagang dan Pembeli

“Pasarnya masih sepi. Pernah ada yang mau beli, pas sampai lihat kondisi pasar sepi, enggak ada yang beli, dia balik lagi,” ucap Ade saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

“Jadi ngaruh banget ke pendapatan. Pedagang juga enggak banyak yang pindah karena sepi,” imbuh dia.

Pedagang lainnya, Muhtar (28) mengatakan, karena pasar sepi, barang dagangannya berupa telur ayam kerap dibawa pulang.

Bahkan, ada beberapa barang dagangannya baru laku terjual setelah berhari-hari.

“Suka enggak habis. Buat telur bebek tuh biasanya paling antara dua sampai tiga hari baru habis,” ungkap Muhtar.

Pedagang lain yang enggan disebutkan namanya juga mengatakan hal serupa.

Baca juga: Harga Cabai dan Tomat di Pasar Tanah Baru Bogor Meroket sejak Awal Ramadhan

Pengunjung biasanya datang pada pagi hari, itu pun jumlahnya tidak banyak.

Jika sudah memasuki waktu siang hari, jumlah pengunjung Pasar Tanah Baru langsung anjlok.

“Adalah pembeli yang datang kalau pas pagi, kalau udah siang apalagi sore udah jarang banget yang datang,” ujar dia.

Dalam pantauan Kompas.com di lokasi, pasar yang bisa menampung ratusan pedagang itu masih sepi dan belum banyak aktivitas jual beli.

Dari luar pasar hanya ada enam kios yang berjualan, yakni penjual pakaian, perhiasan, dan perabotan rumah tangga.

Memasuki bagian dalam pasar, dari 126 los yang tersedia, hanya ada delapan pedagang yang berjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com