JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, para pengedar narkoba di Kampung Bahari kerap menggunakan granat asap dan drone untuk menghalangi polisi saat melakukan penggerebekan.
Namun, saat penggerebekan pada Minggu (10/3/2024), para pelaku belum sempat menggunakan granat asap tersebut.
"Salah satunya, granat asap yang tidak sempat digunakan oleh para pelaku, kemungkinan menghalangi polisi untuk ke rumah atau ke kampung," ucap Gidion di Polres Jakarta Utara (Jakut), Senin (18/3/2024).
Baca juga: Gerebek Kampung Bahari, Polisi Tangkap 26 Orang Beserta Senpi dan Narkoba
Gidion mengatakan, Polres Jakut sudah melakukan beberapa kali penggerebekan ke Kampung Bahari.
Namun, kebanyakan pelaku memberikan perlawanan setiap kali ada penggerebekan.
"Beberapa kali kita melakukan penggerebekan di Kampung Muara Bahari, mereka selalu melakukan perlawanan menggunakan petasan, sajam (senjata tajam), anak panah, ketapel, dan lainnya," sambungnya.
Gidion berujar, area Kampung Bahari telah dipasang CCTV dan drone sehingga para pengedar narkoba bisa tahu pergerekan polisi yang hendak masuk ke wilayahnya.
"Mereka mengamati pergerakan kita dengan drone," jelasnya.
Gidion pun mengancam bakal memusnahkan drone tersebut apabila ke depannya kembali digunakan untuk menghalangi penggerebekan yang dilakukan polisi.
Baca juga: 7 dari 26 Orang yang Ditangkap di Kampung Bahari Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba
"Jangan salahkan kita kalau kita tembak drone-nya itu," tegasnya.
Karena banyak sekali modus dari para pengedar, Polres Jakut pun memiliki strategi sendiri ketika melakukan penggerebekan.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dari mana para pelaku mendapatkan granat asap tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.