Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Kompas.com - 19/03/2024, 12:01 WIB
Tria Sutrisna,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk menerapkan konsep pola hidup “Green Ramadhan” selama berpuasa.

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan, konsep tersebut mengajak masyarakat untuk berpuasa sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk memulai perhatian kita terhadap hubungan dengan lingkungan. Kita bisa menunjukkan rasa syukur dengan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” ujar Asep dalam keterangan resminya, Selasa (19/2/2024).

Baca juga: Terapkan Green Ramadhan, Ini Kiat Kurangi Sampah Berburu Takjil

Asep mencontohkan, salah satu konsep “Green Ramadhan” yang bisa diterapkan dengan mudah di rumah, yakni memasak makanan berbuka dan sahur secukupnya.

Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi potensi sisa makanan yang akhirnya terbuang karena tak tersantap seluruhnya.

“Prinsipnya kita kurangi food loss seperti saat distribusi bahan pangan di pasar-pasar dan kurangi food waste sikap mubazir dalam konsumsi,” kata Asep.

Selain itu, kata Asep, masyarakat juga diimbau menghemat penggunaan air di rumah selama Ramadhan. Misalnya ketika berwudhu, warga diimbau menggunakan air secukupnya.

Air bekas berwudhu tersebut juga dapat ditampung untuk nantinya digunakan menyiram tanaman, sehingga penggunaannya lebih efisien.

Selanjutnya, warga juga diingatkan untuk menghindari penggunaan plastik saat berbelanja segala keperluan selama Ramadhan.

Baca juga: Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

“Seperti menggunakan wadah makan dan minum yang dapat dipakai ulang. Dan memanfaatkan kantong belanja atau tas guna ulang spunbond,” kata Asep.

Asep menambahkan, penerapan konsep Green Ramadhan lain yang perlu dilakukan adalah menggunakan energi listrik dengan bijak.

“Seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Semua ini harus dilakukan demi lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com