JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyatakan, banjir yang terjadi di Jalan Hek Kramatjati, Jakarta Timur pada Senin (25/3/2024) pagi karena adanya turap Kali Ciliwung yang jebol.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, jebolnya turap itu diduga disebabkan karena debit air Kali Ciliwung yang tinggi.
"Jebol turap akibat kenaikan debit air yang sangat tinggi," ujar Isnawa dalam keterangannya, Senin.
Baca juga: Tanggul Kali Hek Jebol Sebabkan Banjir 30 Cm di Kramat Jati, BPBD DKI: Akibat Debit Air yang Tinggi
Menurut Isnawa, petugas BPBD DKI Jakarta telah dikerahkan ke lokasi. Saat ini petugas sedang melakukan penanganan, karena air dari aliran kali cukup deras.
"Kondisi terkini arus deras, debit air tinggi," kata Isnawa.
Selain Jalan Hek Kramatjati, BDBD DKI juga mencatat ada 23 RT di Jakarta yang terendam banjir, Senin pagi. Jumlah titik banjir tersebut meluas dari yang sebelumnya hanya 19 RT.
"Saat ini mengalami kenaikan dari 19 RT jadi 23 RT atau 0.075% dari 30.772 RT," ujar Isnawa.
Berdasarkan data BPBD DKI per pukul 07.00 WIB, banjir paling tinggi terjadi di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur yang mencapai 2 meter. Banjir itu disebabkan karena luapan Kali Ciliwung.
"Untuk di Kelurahan Cawang itu jumlahnya ada lima RT. Ketinggian air 200 sentimeter," kata Isnawa.
Berikut data wilayah di Jakarta yang terdampak banjir:
Baca juga: Pendataannya Kacau, Pengungsi Banjir di Tegal Alur Sempat Kelaparan
Kelurahan Tanjung Barat
Kelurahan Rawa Jati
Kelurahan Pejaten Timur
Kelurahan Kampung Melayu
Kelurahan Balekambang
Kelurahan Cawang
Kelurahan Cililitan
Kelurahan Bidara Cina
Baca juga: 23 RT di Jakarta Terendam Banjir Senin Pagi, Paling Tinggi hingga 2 Meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.