Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Kaji Longsor di Sempur Bogor Masuk ke dalam Zona Hitam Rawan Bencana

Kompas.com - 26/03/2024, 11:53 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor sedang mengkaji lokasi longsor di Kampung Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, karena berpotensi masuk ke dalam zona hitam.

Wakil Wali Kota Dedie Rachim mengatakan, hunian rumah warga di Kampung Lebak Kantin bisa masuk ke dalam zona hitam atau lokasi rawan bencana karena berada di bawah tebing yang di atasnya terdapat bangunan rumah sakit.

“Harus dikaji dulu. Kita lakukan pemetaan, apa masih memungkinkan ditempati, atau kita tetapkan sebagai zona hitam. Titik lokasi berada persis di belakang RS Salak dengan kemiringan tebing cukup curam,” ucap Dedie saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: 2 Orang Tewas akibat Longsor di Sempur Bogor

Dedie menyampaikan, kondisi tanah di lokasi longsor juga cenderung labil.

Jadi, apabila hujan deras mengguyur wilayah tersebut, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

Karena itu, Dedie belum bisa memastikan apakah warganya masih bisa tinggal di wilayah tersebut atau tidak.

Apabila ditetapkan sebagai zona hitam, seluruh warga Kampung Lebak Kantin harus mau direlokasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

“Kita belum bisa menilai untuk memastikan apa warga aman atau harus dipindahkan,” ujarnya.

Sementara itu, Dedie menyebutkan sebanyak enam keluarga yang menjadi korban longsor diungsikan sementara.

Baca juga: Evakuasi Dramatis Korban Longsor di Sempur, Diselamatkan Lewat Genteng Rumah

Langkah ini diambil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan risiko yang lebih tinggi.

“Sejauh ini kurang lebih ada enam kartu keluarga (KK) ada empat rumah yang kita minta meninggalkan sementara kediaman mereka untuk diungsikan ke ruang serbaguna,” tutur Dedie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com