BOGOR, KOMPAS.com - Turiman (42), seorang sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP), sudah enam tahun mengemudikan bus dengan rute jarak jauh, yakni Bogor-Malang.
Beratus-ratus kilometer Turiman tempuh untuk mengantarkan para penumpang ke tempat tujuannya masing-masing.
Pada momen mudik Lebaran, Turiman harus siap menempuh waktu perjalanan hingga belasan jam, bahkan sampai berhari-hari.
Baca juga: Lika-liku Keseharian Kernet Bus AKAP, Tak Tahu Kapan Pulang dengan Penghasilan Tak Menentu
Bapak dua anak ini memiliki tips khusus agar kondisi fisiknya tetap bugar meski harus menghadapi kemacetan.
Menurut dia, semua kondisi kesehatan bisa diatur dari pikiran.
Dengan pola pikiran yang positif, Turiman bisa lebih fokus berkendara dalam kondisi apapun.
“Pikiran yang positif aja, itu bisa memengaruhi ke semuanya. Berpikiran baik lah,” ucap Turiman saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (27/3/2024).
Kata Turiman, dengan pemikiran positif, ia tetap merasa bahagia meski seberat apapun kenyataan yang ia hadapi.
Salah satu kenyataan berat yang harus ia hadapi yakni ketidakpastian apakah tahun ini bisa Lebaran bersama dengan keluarganya di Kebumen, Jawa Tengah.
Baca juga: Tak Lagi Pakai Klakson Telolet, Sopir Bus: Harganya Mahal dan Takut Kena Razia
Pasalnya, sudah hampir dua tahun ia tidak merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Pada 2023, Turiman terpaksa tidak mudik karena harus mengantarkan para pemudik.
“Saya tahun kemarin gak mudik, saya gak pulang ke rumah. Kalau tahun ini gak tahu nanti, kalau lagi tugas ya enggak pulang,” ujar dia.
Namun, kata Turiman semuanya harus disyukuri dan dinikmati.
Berpikir positif bahwa semua yang ia kerjakan hanya untuk keluarga.
“Mau bagaimana lagi, semuanya buat keluarga. Apapun yang saya lakukan hanya demi keluarga di kampung,” tutur Turiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.