Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Sopir Bus AKAP Ini Jaga Kesehatan di Masa Mudik Lebaran

Kompas.com - 27/03/2024, 13:33 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Turiman (42), seorang sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP), sudah enam tahun mengemudikan bus dengan rute jarak jauh, yakni Bogor-Malang.

Beratus-ratus kilometer Turiman tempuh untuk mengantarkan para penumpang ke tempat tujuannya masing-masing.

Pada momen mudik Lebaran, Turiman harus siap menempuh waktu perjalanan hingga belasan jam, bahkan sampai berhari-hari.

Baca juga: Lika-liku Keseharian Kernet Bus AKAP, Tak Tahu Kapan Pulang dengan Penghasilan Tak Menentu

Bapak dua anak ini memiliki tips khusus agar kondisi fisiknya tetap bugar meski harus menghadapi kemacetan.

Menurut dia, semua kondisi kesehatan bisa diatur dari pikiran.

Dengan pola pikiran yang positif, Turiman bisa lebih fokus berkendara dalam kondisi apapun.

“Pikiran yang positif aja, itu bisa memengaruhi ke semuanya. Berpikiran baik lah,” ucap Turiman saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Kata Turiman, dengan pemikiran positif, ia tetap merasa bahagia meski seberat apapun kenyataan yang ia hadapi.

Salah satu kenyataan berat yang harus ia hadapi yakni ketidakpastian apakah tahun ini bisa Lebaran bersama dengan keluarganya di Kebumen, Jawa Tengah.

Baca juga: Tak Lagi Pakai Klakson Telolet, Sopir Bus: Harganya Mahal dan Takut Kena Razia

Pasalnya, sudah hampir dua tahun ia tidak merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Pada 2023, Turiman terpaksa tidak mudik karena harus mengantarkan para pemudik.

“Saya tahun kemarin gak mudik, saya gak pulang ke rumah. Kalau tahun ini gak tahu nanti, kalau lagi tugas ya enggak pulang,” ujar dia.

Namun, kata Turiman semuanya harus disyukuri dan dinikmati.

Berpikir positif bahwa semua yang ia kerjakan hanya untuk keluarga.

“Mau bagaimana lagi, semuanya buat keluarga. Apapun yang saya lakukan hanya demi keluarga di kampung,” tutur Turiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com