Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andalkan Kereta Api untuk Mudik ke Banyuwangi, Pemudik: Naik Bus Terjebak Macet

Kompas.com - 27/03/2024, 15:28 WIB
Firda Janati,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang karyawan swasta di Jakarta bernama Puspita Sari (36) mengaku bahwa pada mudik tahun ini ia mengandalkan kereta api (KA) sebagai moda transportasi untuk pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Puspita memilih mudik dengan kereta api lantaran pernah merasakan pengalaman kurang menyenangkan saat mudik menggunakan angkutan bus.

"Jadwalnya on time (naik KA). Sudah pernah coba (naik) bus dan kejebak macet, dua hari baru sampai Yogyakarta, Jakarta ke Yogyakarta loh dua hari, enggak lagi-lagi deh (kapok)," ujar Puspita kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Ketika Mudik Jadi Pertaruhan Harga Diri Para Perantau di Jakarta...

Sementara jika naik pesawat, Puspita harus menyesuaikan jadwal penerbangan ke Banyuwangi yang belum sebanyak kota besar lainnya.

Karena ketidakcocokan jadwal penerbangan, jasa angkutan kereta api yang akhirnya menjadi alternatif bagi Puspita.

"Kenapa enggak pesawat, karena mudik ke Banyuwangi jam penerbangannya belum sebanyak ke kota besar. Pernah coba ke Surabaya, agak susah jalurnya," imbuh dia.

Untuk mudik tahun ini, Puspita membeli tiket kereta api ke Banyuwangi seharga Rp 1 juta untuk pulang-pergi.

"Enggak banyak saya (bawa uang) kalau mudik, kereta sudah beli tiket jauh-jauh hari, PP (pulang pergi) itu Rp 1 juta, pulang makan beli di restorasi cuma butuh Rp 50.000 buat sahur," tuturnya.

Pada 31 Maret 2024, Puspita berangkat ke Banyuwangi. Ia memilih berangkat lebih awal agar terhindar dari keramaian orang yang membludak.

Baca juga: Demi Bisa Mudik ke Tasikmalaya, Salman Beli Tiket Kereta Api dari H-45 Keberangkatan

"Saya malas (pusing) liat orang banyak, itu saja saya rasa sudah ramai karena kalau lihat (kuota) tiket sudah pada habis," kata dia.

Sebagai informasi, hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, sebanyak 28,4 juta orang atau 84,27 persen penduduk di Jabodetabek akan mudik pada tahun 2024.

Jumlah itu lebih tinggi dari mudik Lebaran tahun lalu yang hanya mencapai 54,31 persen atau sekitar 18,3 juta orang.

Pada periode mudik Lebaran 2024, lima moda transportasi yang paling banyak dipilih yaitu kereta api, bus, mobil pribadi, sepeda motor, dan mobil sewaan.

Dalam survei tersebut, para pemudik mayoritas memilih berangkat ke kampung halaman pada 6 April 2024 atau H-4 sebelum leberan.

Provinsi yang paling banyak dituju oleh pemudik asal Jabodetabek adalah Jawa Tengah, dengan persentase 34,17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com