Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bisa Mudik ke Tasikmalaya, Salman Beli Tiket Kereta Api dari H-45 Keberangkatan

Kompas.com - 26/03/2024, 17:01 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang pegawai swasta bernama Salman Farizy (32) mengaku telah memesan tiket kereta api sejak jauh hari demi bisa mudik ke Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kepada Kompas.com, pria yang berdomisili di Kota Depok ini bercerita bahwa ia mulai memesan tiket melalui aplikasi KAI Acces sejak informasi penjualan tiket untuk periode mudik Lebaran diumumkan.

“Saya cari-cari tiketnya dari awal. Sekarang sudah beli tiketnya dari H-45 keberangkatan,” ucap Salman saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Semangatnya Naura Mudik ke Padang Setelah Tiga Tahun Tak Pulang, Ambil Cuti sampai 2 Minggu

Salman menambahkan, kedua orangtuanya juga telah dipesankan tiket kereta api sejak jauh-jauh hari agar bisa mudik.

Sebab, ia menyadari betul bahwa stasiun menuju kampung halamannya ada banyak peminat sehingga bisa ludes terjual dalam waktu singkat.

“Banyak yang mau mudik ke Tasikmalaya pakai kereta, jadi mau gak mau harus kudu pesan jauh- jauh hari,” ujarnya.

Saat melakukan pemesanan, Salman mendapatkan tiket seharga Rp 230.000 untuk satu kali pemberangkatan dari stasiun awal Gambir menuju pemberhentian akhir, Stasiun Tasikmalaya.

Alasan Salman memilih moda transportasi kereta api untuk mudik karena alasan kenyamanan.

Baca juga: Enggan Ikut Mudik Gratis karena Mepet Lebaran, Perantau: Takut Macet

Apalagi di mudik kali ini ia memboyong orangtuanya untuk berpergian dengan jarak tempuh yang cukup jauh, sehingga harus memerhatikan kenyamanannya.

“Fasilitas yang diberikan KAI sudah cukup nyaman untuk saya pribadi dan juga orangtua. Mudik sama orangtua harus mikirin pakai apa berangkatnya segala macam,” ujar Salman.

Salman khawatir jika mudik menggunakan kendaraan pribadi, ia dan orangtuanya malah terkena macet selama berjam-jam di perjalanan.

Sedangkan mudik dengan kereta dinilai Salman bebas hambatan, kereta hanya sesekali berhenti di stasiun tertentu dan selebihnya kereta akan terus melaju tanpa kemacetan.

“Mending kereta karena kemungkinan macet banget selama musim Lebaran. Kereta mau kondisi apa pun kan bakalan jalan, jadinya bisa sampai sesuai jadwal yang ada di tiket,” ujarnya.

Jika tak ada halangan, Salman dan orangtuanya akan berangkat pada tanggal 11 April 2024.

Baca juga: Mudik ke Garut Naik Motor, Warga Sisihkan Rp 3 Juta dari THR

Salman akan menghabiskan jatah cuti selama tujuh hari di kota Tasikmalaya sambil menikmati suasana kota yang dinilainya sangat sejuk itu.

“Kalau gak berubah dan sesuai rencana bakal semingguanlah di sana, lihat kondisinya aja nanti gimana,” tutur Salman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com