JAKARTA, KOMPAS.com - Siswi SMA Islam Terpadu Nurul Fajri bernama Farisa (17) mengaku, mendapatkan pengalaman tak biasa saat mengikuti pesantren kilat (sanlat) di kapal perang TNI AL.
Ia mengungkap, ini merupakan kali pertama bagi dirinya berlayar dengan kapal perang sekaligus tinggal di dalamnya.
"Ini baru pertama kali naik kapal perang, pengalaman yang mungkin tak akan terlupa sampai kapan pun," ujar dia kepada wartawan saat ditemui di Helideck KRI Semarang (594), Jumat (29/3/2024).
Baca juga: Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat Sunset
Farisa tak menampik bahwa ada keraguan di lubuk hatinya saat membayangkan bagaimana menjalani kehidupan di dalam kapal perang.
Salah satunya adalah tingkat kenyamanan saat beristirahat.
"Sehari-hari kan biasanya tidur di kasur yang ada di rumah, sekarang harus tidur di barak, ini jadi kebiasaan yang berbeda gitu," tutur peserta sanlat dengan tajuk Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi (Ekspresi) tersebut.
Namun setelah merasakannya secara langsung, kata Farisa, pikiran negatif yang sempat menyelimuti pikirannya seketika sirna.
Ia mengatakan, tidur di dalam barak sebenarnya tidak seburuk yang dibayangkan, bahkan cenderung nyaman.
"Saya tidur di atas kasur dengan tiga tingkat. Nyaman juga ternyata, langsung terlelap," ucap dia.
Baca juga: KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar
Walau demikian, lanjut Farisa, ia tak bisa berlama-lama berada di atas kasur yang baru saja menjadi temannya itu.
Sebab, kegiatan sanlat cukup padat, membuatnya hanya bisa terlelap beberapa jam saja dalam satu hari.
"Paling cuma 1-3 jam tidurnya semalam. Telat tidur karena antre mandinya lama. Jadi mau gimana lagi," tutup dia.
Sebagai informasi, sanlat bertajuk Ekspresi itu dihelat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas RI) yang bekerja sama dengan TNI AL dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Baca juga: Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat
Kegiatan ini digelar selama tiga hari berturut-turut dari Kamis sampai Sabtu, 28-30 Maret 2024.
Total ada 500 siswa dan siswi SMA yang terpilih mengikuti program ini.
Selain belajar ilmu agama, mereka nantinya akan berlayar dalam rangka bakti sosial di Pulau Untung Jawa.
Ratusan siswa dan siswi SMA tersebut nantinya bakal diarahkan untuk membantu membersihkan tempat ibadah, penanaman mangrove, dan pemberian sembako kepada warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.