JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakrta belum berencana untuk menyediakan vaksin demam berdarah dengue (DBD) meski kasus di Ibu Kota, meningkat.
"Kami belum ke situ, sedang terus melakukan kegiatan intervensinya (kasus DBD) melalui promotif, kuratif, preventif, rehabilitatif," ujarA sisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah DKI Widyastuti di Balai Kota, Senin (1/4/2024).
Menurut Widyastuti, upaya promotif tentunya melakukan edukasi berbagai media termasuk lembaga keagamaan untuk menyampaikan cara mengajak warga mencegah DBD.
Baca juga: Tekan Kasus DBD, PKS Usulkan Pemprov DKI Tebar Ikan Lele di Saluran Air
"Kemudian preventif dengan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M dan kita punya jumantik yang tersebar di semua RT di Jakarta ada 30.000 Jumantik yang ada di wilayah," ucap Widyastuti.
Widyastuti mengatakan, prinsipnya vaksinasi untuk mencegah DBD sudah ada, tetapi belum menjadi program nasional. Semua menjadi pilihan masyarakat.
"Kemenkes RI sudah menyampaikan bahwa ini bisa menjadi pilihan warga kalau memang siap (vaksinasi) mandiri," kata Widyastuti.
Kasus DBD di Jakarta meningkat pesat dalam satu bulan terakhir. Ada 1.729 kasus DBD di Jakarta hingga 18 Maret 2024.
Jumlah orang yang terjangkit itu naik 1.102 orang dari sebelumnya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, kasus DBD di DKI terbanyak di wilayah Jakarta Barat. Ada 526 kasus DBD terjadi pada anak-anak hingga dewasa.
Baca juga: 628 Kasus DBD di Jakarta Barat hingga Maret 2024
"Di wilayah Jakarta Barat ada 562 kasus, kemudian di Jakarta Selatan 450 kasus,” ujar Ani.
Selain itu, terdapat 395 kasus DBD di Jakarta Timur dan 194 kasus di Jakarta Utara. Kemudian ada 115 kasus di Jakarta Pusat dan 13 kasus di Kepulauan Seribu.
Meski begitu, Ani menegaskan, peningkatan kasus DBD di Jakarta masih dapat terkendali.
Kapasitas rumah sakit juga masih mumpuni untuk menangani warga yang terjangkit.
"Sekarang masih oke, masih terkendali. Sampai sekarang masih kami monitor semua. Semua masih terkendali,” jelas Ani.
Baca juga: 627 Warga Jakarta Terjangkit DBD, Diprediksi Terus Bertambah hingga Mei 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.