Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Angkot Listrik Bogor Digelar 4 April, Ada 30 Titik Pemberhentian

Kompas.com - 02/04/2024, 14:52 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor bakal memulai uji coba mobil angkutan kota (angkot) listrik pada 4 April 2024. Ada 30 titik pemberhentian yang sudah ditentukan.

Kadishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, penumpang angkot listrik tidak boleh naik dan turun di sembarang tempat.

Angkot listrik hanya diperbolehkan berhenti di 30 titik pemberhentian yang tersebar di rute Cidangiang.

Baca juga: 5 Unit Angkot Listrik Kota Bogor Bakal Diuji Coba 4 April Mendatang

“Lokasinya sepanjang jalur rute Cidangiang, Suryakencana, Lawang Gintung, Bondongan, Empang, seputar sistem satu arah (SSA), kembali ke Cidangiang. 30 titik tersebar di sepanjang jalur itu,” ucap Marse saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2024).

Tarif layanan angkot listrik yakni Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan.

Sistem pembayarannya menggunakan cashless payment atau nontunai menggunakan kartu e-money dengan cara tap on bus (TOB).

Jadi para calon penumpang tidak bisa lagi membayar tarif angkot listrik menggunakan uang tunai.

Sementara itu, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang, para calon sopir angkot listrik telah menjalani pendidikan dan pelatihan (diklat) terkait pengoperasionalan angkot listrik.

“Pelatihan sudah kemarin. Inikan berbeda dari mobil konvensional kemudian menggunakan kendaraan listrik. Bagaimana cara menggunakannya, menggerakannya, buka pintu itu beda penggunaan angkot konvensional dengan kendaraan listrik jadi perlu pelatihan,” tutur Marse.

Baca juga: Ini Rute Angkot Listrik yang Bakal Diuji Coba di Kota Bogor

Angkot listrik bernuansa modern juga dilengkapi penyejuk udara (AC) dan kamera CCTV agar penumpang merasa aman dan nyaman.

Kedatangan angkot listrik juga diperkirakan bisa tepat waktu.

Dengan rute sepanjang 13 kilometer, dapat ditempuh selama 45 menit hingga satu jam untuk satu kali jalan dengan kecepatan 60 km/jam.

“Amannya sudah jelas karena AC, tertutup, dengan TOB, CCTV,” tutur Marse.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com