Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Listrik Harus Jalani Diklat Sebelum "Mengaspal" di Kota Bogor

Kompas.com - 02/04/2024, 15:18 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dishub Kota Bogor mengharuskan calon pengemudi menjalani pendidikan dan pelatihan (diklat) sebelum mengoperasikan angkot listrik.

Rencananya, angkot listrik bakal mengaspal di jalanan Kota Bogor pada 4 April 2024

Kadishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, angkot listrik punya pendekatan yang berbeda dibanding angkot konvensional, terutama dari cara mengoperasikannya.

Baca juga: Uji Coba Angkot Listrik Bogor Digelar 4 April, Ada 30 Titik Pemberhentian

Dengan demikian, sopir yang akan mengendarai angkot listrik harus melakukan pelatihan khusus.

“Harus dilakukan pelatihan dan pelatihan kemarin sudah. Ini kan berbeda yang terbiasa menggunakan mobil konvensional kemudian menggunakan kendaraan listrik. Pelatihan dari cara menggunakan, bagaimana menggerakannya, buka pintu, kan berbeda jadi perlu pelatihan,” ucap Marse saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2024).

Pelatihan ini juga penting dilakukan demi menjaga keselamatan para penumpang.

Calon sopir juga dibekali pelatihan pengisian isi daya serta mengoperasionalkan tap on bus (TOB), mengingat sistem pembayaran angkot listrik menggunakan cashless atau nontunai.

“Dilatih kepada para calon pengemudi, sehingga dia tahu bagaimana cara mengisi charging, kemudian bagaimana mengoperasionalkan TOB, membuka pintu karena semua by sistem dan by elektrik,” terang dia.

Baca juga: 5 Unit Angkot Listrik Kota Bogor Bakal Diuji Coba 4 April Mendatang

Kali ini, Marse memprioritaskan sopir angkot konvensional untuk direkrut menjadi sopir angkot listrik.

Kelima unit angkot listrik ini membutuhkan 12 sopir, dengan rincian 10 sopir pengguna tetap dan dua cadangan.

Saat ditanya apakah ada penolakan dari sopir angkot konvensional, Marse hanya menyebut semua usaha ini semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

“Kenapa mesti takut kalau kita koordinasi, kita obrolin toh ini juga bagian upaya kita mencoba untuk melakukan memberikan pelayanan yang baik, kenyamanan buat masyarakat,” kata Marse.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com