Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikumpulkan di Balai Kota, Puluhan Remaja yang Terlibat Konvoi dan Hendak Tawuran Disuruh Sungkem ke Orangtua

Kompas.com - 03/04/2024, 15:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pelajar SMP dan SMA yang terlibat konvoi dan hendak tawuran diminta polisi untuk sungkem kepada orangtua masing-masing saat dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/4/2024) siang.

Para pelajar itu sebelumnya ditangkap polisi saat sedang konvoi dengan modus berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) pada Selasa (2/4/2024).

Pengamatan Kompas.com, sejumlah pelajar itu ada yang mengenakan pakaian seragam dan bebas.

Baca juga: Terlibat Konvoi dan Hendak Tawuran, Puluhan Remaja Dikumpulkan Heru Budi dan Polisi di Balai Kota

Para siswa bersama orangtua mereka masing-masing dikumpulkan di halaman Balai Kota DKI.

Setelah diberikan pengarahan, para pelajar itu diminta oleh polisi untuk berdiri bersebelahan dengan orangtuanya.

Mereka kemudian diminta berlutut dihadapan orangtua dan meminta maaf terkait kegiatan yang dianggap melanggar.

"Mau jadi apa kamu? Rencana cita-cita kamu apa?" tanya polisi kepada anak siswa yang dibina.

Tak banyak kata dan jawaban dari siswa yang ditanya itu. Ia hanya menjawab singkat dari pertanyaan polisi itu.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama kepolisian mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Polres Jakpus Tangkap 14 Remaja yang Diduga Hendak Tawuran, Berdalih Bagi Takjil

Para remaja tersebut dikumpulkan usai mereka diamankan karena berkonvoi sambil membawa bendera dan petasan, serta diduga terlibat aksi tawuran menggunakan senjata tajam.

Hamdan, orangtua remaja asal Pademangan, Jakarta Utara, menjelaskan bahwa dia dan anaknya datang ke Balai Kota atas permintaan polisi.

Sebab, anaknya yang berstatus pelajar STM itu ditangkap pada Selasa (2/4/2024) kemarin karena berkonvoi menjelang waktu berbuka puasa.

"Jadi dia katanya bagi-bagi takjil, konvoi, terus mancing keributan. Ditangkap tapi dibuat jera saja di polres, dipulangkan malam,” ujar Hamdan kepada wartawan, Rabu (3/4/2024).

Menurut Hamdan, anaknya yang berusia 17 tahun itu ditangkap karena diduga hendak tawuran. Namun, tidak ada barang bukti senjata tajam dari tangan sang anak.

Alhasil, anaknya diperbolehkan pulang setelah diberikan peringatan dan dijemput oleh keluarga di kantor polisi.

Baca juga: Berdalih Bagi-bagi Takjil, Puluhan Remaja di Kemayoran Ditangkap akibat Konvoi Sambil Bawa Sajam dan Petasan

“Kalau ini ibaratnya namanya konvoi, mengundang, mancing keributan, enggak sampai tawuran. Jadi eggak ditahan cuma dikasih arahan di Polres terus pulang,” kata Hamdan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com