Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yanti Sempat Pasrah Gagal Mudik Lebaran karena Dana Hibah Guru Tak Cair

Kompas.com - 04/04/2024, 16:55 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang guru di Jakarta Timur bernama Yanti (52) mengaku sempat pasrah gagal mudik Lebaran karena dana hibahnya tidak cair pada Rabu (3/3/2024).

Sebab, dia sudah merencanakan mudik bersama adiknya ke kampung halaman mereka, yakni di Madiun, Jawa Timur.

“Ya tadinya kan buat mudik sama adik kandung saya. Dana hibah ini kan lumayan bagi saya yang sekarang single parent sejak 2018,” ungkap Yanti saat ditemui Kompas.com di Gedung Guru Jakarta, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Guru Berbondong-bodong Datangi Gedung Guru Jakarta, Pertanyakan Dana Hibah Tak Cair

Oleh karena itu, ia rela datang ke Gedung Guru Jakarta meski lokasinya sangat jauh dari rumahnya, yakni di Kabupaten Bekasi.

“Berangkat pagi-pagi, naik transportasi umum. Saya baru pertama kali ke sini. Ini saja mau pulang bingung. Karena jauh banget dari rumah saya,” ujar Yanti.

Perjuangan Yanti yang datang jauh-jauh membuahkan hasil. Ternyata, alasan dana hibahnya tidak cair karena nomor rekening yang salah ketik.

“Kesalahan ada pada operator sekolah. Ya cuma enggak apa-apa. Alhamdulillah, katanya besok cair. Entar malam mau rencanakan mudik lagi sama adik saya,” tutur Yanti.

Untuk diketahui, sejumlah guru mendatangi Gedung Guru Jakarta, Jalan TB Simatupang, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024).

Bukan untuk berdemo, melainkan mereka mempertanyakan alasan dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak cair.

Baca juga: Senangnya Warga Ikut Mudik Lebaran Gratis, Bisa Berhemat di Tengah Harga Tiket Mahal

Oleh karena itu, mereka mengantre dengan tertib. Karena saking banyaknya guru yang hadir dari berbagai daerah dalam satu kesempatan yang sama, antrean mengular sampai parkiran motor.

Ada beberapa alasan mengapa dana hibah termin I senilai Rp 1,5 juta ini tidak cair.

“(Datang ke Gedung Guru Jakarta) ingin mengecek, ingin mencari tahu, kenapa tidak cair. Ada yang gagal salur karena rekeningnya sudah tidak aktif, ada yang salah ketik nomor rekening, jadi macam-macam. Ada yang terkena pangkas kuota,” ujar guru berinisial EK saat ditemui Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

“Kalau saya termasuk yang kena pangkas karena kuota,” lanjut EK yang sudah mengajar sejak 2006.

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Polda Metro Jaya Minta Warga Tak Mudik Jauh Pakai Motor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com