Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Arus Balik, Terminal Kampung Rambutan Siapkan Angkutan Malam

Kompas.com - 13/04/2024, 10:12 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, menyiapkan Angkutan malam hari (Amari) untuk antisipasi arus balik mudik Idul Fitri 1445 Hijriah.

Antisipasi dilakukan bersama Transjakarta sebagai penyedia moda transportasi lanjutan.

"Nanti penumpang-penumpang yang turun di sini pada waktu malam hingga dini pagi lalu mau pulang ke rumahnya bisa memilih Transjakarta sebagai opsi," kata Komandan Regu (Danru) Terminal Kampung Rambutan, Yos Sudarso, Jumat (12/4/2024).

Sudarso memperkirakan, Amari akan terus beroperasi hingga tujuh hari setelah lebaran.

Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Solo Diprediksi Hari Ini dan Besok

"Saya belum menerima hasil koordinasi lebih lanjut tapi mungkin Amari sampai tanggal 18 nanti juga masih beroperasi," tutur Sudarso.

Tak hanya Transjakarta, Sudarso juga menyebutkan kesediaan armada Jak Lingko untuk bantu atasi puncak arus balik.

"Jak Lingko juga sudah ada di terminal dari sekitar pukul 04.30 WIB. Tapi bedanya dengan Transjakarta, destinasi Jak Lingko hanya di sekitaran terminal kayak Ciracas, Pasar Rebo," terang Sudarso.

Baca juga: Cegah Botak Sebelah, Bisa Rotasi Ban Sebelum Arus Balik

Bentuk antisipasi terminal juga dipersiapkan dari segi keamanan, yang bekerja sama dengan beberapa pihak dan menyediakan posko pengamanan.

"Di sini, kami rutin berkoordinasi bersama Polsek Ciracas, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Satpol PP, hingga Polda untuk patroli keamanan terminal," ujar Sudarso.

Lebih lanjut, antisipasi dilakukan sebab besok, 14 April 2024 diprediksi menjadi puncak arus balik mudik.

“Kami prediksi puncaknya tanggal 14, karena sebagian masyarakat masa cutinya sudah berakhir, jadi Senin nanti mereka kembali masuk kerja," ungkap Sudarso.

Baca juga: Sosok Ukar Sopir Grand Max yang Tewas di Tol Cikampek, 4 Hari Bolak-balik Jakarta-Ciamis Jelang Lebaran

Puncak arus balik sudah mulai terlihat dari data kedatangan penumpang pada Jumat (12/4/2024) sejak 07.00 - 21.00 WIB yang mencapai 3.966 penumpang.

"Untuk pemudik yang sudah tiba di Jakarta sesuai data ada 3.966 orang dari 290 bus, tapi inu belum 24 jam. Hasil rekapitulasinya keluar Sabtu siang," lanjut Sudarso.

Jumlah tersebut meningkat dari data kedatangan penumpang pada Kamis (11/4/2024) sebanyak 2.591 orang dalam 307 bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com