Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Kompas.com - 28/04/2024, 19:57 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Giri (22), korban yang tewas tertimpa tembok roboh di Kramatjati, Jakarta Timur, dikenal sebagai pribadi yang baik dan jujur.

Giri merupakan kuli yang sedang merenovasi rumah seorang warga. Ia tewas di tempat pada Sabtu (27/4/2024).

"Korban orangnya baik. Sepanjang bekerja di sini juga memang anak yang jujur," kata pemilik rumah berinisial M kepada Kompas.com di lokasi, Minggu (28/4/2024).

Giri baru bekerja selama beberapa hari untuk merenovasi rumah keluarga M.

Dia seorang perantau asal Cianjur. Selama mengerjakan rumah M, Giri tidak pernah sungkan untuk mengobrol dengan bosnya.

Baca juga: Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Tidak hanya dengan M, Giri juga cukup akrab dengan anggota keluarga dan kuli lainnya.

M mengatakan, keluarganya memang sering mengobrol dengan para tukang agar mereka bekerja dengan nyaman.

"Saya sering tawarin dia ngopi dulu sebelum kerja. Biasanya dia, 'iya, iya mas' sambil senyum dan ngopi," kenang M.

Namun, beberapa puluh menit sebelum Giri tewas, ia menolak ajakan M.

"Sebelum kejadian, dia enggak ngopi. Langsung kerja. Habis itu terjadi kejadian itu," ujar M.

M pun tidak menyangka Giri tewas dalam musibah ini. Pasalnya, korban masih bernyawa saat dievakuasi dari bawah reruntuhan tembok.

Baca juga: Pagar Taman yang Roboh Imbas Luapan Air Kali Baru di Kramatjati Telah Dirapikan

"Korban bisa dibilang mati syahid karena masih sempat ngucap 'laa ilaha illallah muhammadur rasulullah'," ungkap dia.

Sebelumnya, Giri tewas di tempat karena tertimpa tembok rumah warga yang sedang direnovasi, Sabtu.

Namun, Giri bukan satu-satunya korban tembok roboh.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasi Ops Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan, korban lainnya adalah Waslam (64) asal Cilacap.

Baca juga: Kali Baru Meluap, Arusnya Deras Bikin Pagar Tepi Kali Roboh

"Temboknya mungkin kurang kuat, sehingga roboh dan menimpa dua pekerja," kata dia dalam keterangan video, Minggu.

Giri mengalami patah tulang pada leher, kaki kanan, dan rusuk. Sementara Waslam patah tulang kaki kanan.

Para korban dibawa ke RS Polri Kramatjati. Jasad Giri langsung dibawa pihak keluarga pada hari yang sama.

Sementara itu, Waslam saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Megapolitan
Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Megapolitan
Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com