Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Kompas.com - 30/04/2024, 15:55 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Cipayung, Depok melakukan aksi protes menuntut penanganan banjir segera dilakukan. Sebab, mereka sudah terkena imbas banjir selama empat bulan.

Aksi protes dilakukan dengan cara membentangkan spanduk yang bertuliskan “Jalan Ini Sudah Mati”. Spanduk bernada protes tersebut dipasang di tengah jalan tepat sebelum titik banjir.

Ketua RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung Naserih (46) berharap pemerintah segera menanggapi protes warganya.

“Kami sebagai warga hanya ingin jalur transportasi antara kedua daerah (Bulak Barat dan Pasir Putih) ini enggak sampai putus tapi sejauh ini enggak ada tanggapan/penyelesaian, ya mau enggak mau harus gini, warga juga bingung menyelesaikannya,” kata Naserih kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Pasalnya, titik banjir di jembatan antara wilayah Kampung Benda dan Tanah Merah sudah merendam akses jalan alternatif itu selama empat bulan lamanya.

“Akses mulai terputus sudah mulai dari musim hujan, September ya, sebelumnya masih bisa dilalui, walaupun motor pas dipaksain lewat ya mati (mesinnya),” ungkap Naserih.

Para pengguna jalan terpaksa memutar jalan cukup jauh dan bahkan mengganggu beberapa aktivitas ekonomi warga sekitar.

Naserih selaku ketua RT setempat menyebut komunikasi terakhir dengan pihak pemerintah terkait masalah ini yaitu saat bulan puasa pada Maret lalu.

“Terakhir kemarin di bulan puasa sampai akhirnya demo. Demo dalam artian sebelumnya kan kami enggak ada tulisan spanduk kayak gitu,” jelas Naserih.

Baca juga: Dua Rumah dan Satu Pabrik Tahu di Depok Terendam Banjir akibat Luapan Kali Pesanggrahan

Di samping itu, Naserih menyebutkan, setidaknya ada dua keluarga menjadi korban banjir yang tak pernah surut hingga kini.

“Itu parah (kondisinya). Lalu, itu kan ada ruko yang kosong, itu pabrik tahu yang sampai harus ditinggalkan karena mereka enggak bisa beroperasi,” tutur Naserih.

Diketahui, dua keluarga yang rumahnya terendam banjir itu masih menyewa rumah kontrakan di lokasi lain dan sementara ini dibantu biayanya oleh pemerintah.

“Harapan smua orang itu pastinya penyelesaian, dalam artian di mana ada titik banjir, ketika ada sebab berarti ada penyelesaian. Jangan sampai nanti masalah ini berkepanjangan,” tambah Naserih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com