JAKARTA, KOMPAS.com - Para buruh wanita dari Bekasi ikut memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Maret 2024 di Jakarta. Mereka rela datang ke Jakarta untuk menyuarakan hak-hak para buruh, salah satunya soal upah yang layak.
Sriyati (52), Wiwik (54), dan Herlan (53), yang tergabung dalam federasi serikat pekerja metal Indonesia (FSPMI) ini rela bangun sejak pukul 04.00 WIB agar bisa ikut meramaikan May Day 2024 di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Sriyati mengaku datang bersama rombongan sebanyak 60 orang menaiki dua unit bus yang telah disediakan FSPMI.
Baca juga: Rayakan May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK
Sriyati mengatakan, dirinya sengaja datang untuk berunjuk rasa menolak pemberian upah murah dan meminta pemerintah mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.
“Memperjuangkan penghapusan Omnibus Law untuk kesejahteraan para buruh yang upahnya murah,” ucap Sriyati kepada Kompas.com, Rabu.
Sementara itu, Wiwik mengaku rela panas-panasan mengikuti aksi May Day 2024 agar keluhannya selama 25 tahun menjadi seorang buruh didengar.
Keluhan Wiwik sama seperti Sriyati terkait upah yang diterimanya, yang dirasa masih kurang untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Pakai Caping Saat Aksi May Day, Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...
“Untuk memperjuangkan hak buruh agar dapat upah layak, rasanya upah sekarang kurang untuk bisa mencukupi belanja sehari-hari,” terang Wiwik.
Sama dengan yang lain, Herlan (53) juga meminta agar semua buruh dapat diberikan upah yang layak.
Ia juga meminta kepada pemerintah untuk mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dirasa banyak merugikan buruh.
“Semoga pemerintah mencabut Omnibus Law,” terang Herlan.
Baca juga: Ribuan Buruh Ikut Aksi May Day, Jalanan Jadi Lautan Oranye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.