TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Abdul Muis (46), korban penganiayaan di halaman Gereja Immanuel, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menduga, Iwan Misanto alias Botol (50) berada di bawah pengaruh minuman beralkohol ketika menggigit jarinya hingga putus.
Dugaan itu muncul lantaran tercium aroma minuman keras dari Iwan Botol ketika berbicara dengan Abdul yang berjarak kurang dari satu meter.
“Iwan Botol teriak-teriak di luar portal. Berapa menit kemudian, dia masuk ke dalam portal (halaman Gereja Immanuel),” kata Abdul saat ditemui Kompas.com di Gereja Immanuel, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Kamis (2/5/2024).
“Saya sempat cium bau mulutnya, enggak bau jigong, kayak bau minuman. Intinya, dia itu enggak suka dengan karyawan gereja yang namanya Suwandi ikut markir. Penginnya dia, kalau habis kerja, absen, ya pulang saja,” ucap Abdul melanjutkan.
Baca juga: Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan
Abdul mengaku sempat menanyakan maksud Iwan Botol. Namun, ia justru mendapat sikutan di perut.
“Abang maunya apa?" kata Abdul mengulang percakapannya dengan Iwan Botol.
“Itu dekat banget. Kita bicara enggak sampai satu meter jaraknya. Nah, perut saya disikut. Saya enggak terpikirkan buat pukul, cuma saya jatuhkan doang ke bawah, karena respons dari itu (disikut),” lanjutnya.
Saat itu, tubuh Iwan Botol terbaring di halaman parkir gereja. Tangannya masih bergerak-gerak.
Tak lama, Abdul membalikkan tubuh Iwan Botol ke posisi tengkurap. Saat itulah, jari manisnya digigit hingga putus.
“Pas posisi tengkurap, jari manis tangan kiri saya masuk (ke mulut Iwan Botol)," katanya.
Saat ditanya apakah Iwan Botol mempunyai masalah pribadi dengan Suwandi, Abdul mengaku tak tahu menahu.
“Pokoknya itu urusan dia. Salah satu omongan yang keluar kayak gitu. Suwandi ini enggak tahu kejadiannya, tapi dilibatkan sebagai saksi karena namanya ini diomongin,” imbuh Abdul.
Abdul pun membantah peristiwa ini dilatarbelakangi karena perebutan lahan parkir antara dirinya dan Iwan Botol. Sebab, sebagai sekuriti Gereja Immanuel, dirinya memang bertugas mengatur parkir di halaman rumah ibadah tersebut.
Menurut Abdul, kejadian bermula ketika Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 20.00 WIB, dirinya mengatur parkir kendaraan jemaah Masjid Raya Bintaro Raya.
Sebagai informasi, Masjid Raya Bintaro Raya dan Gereja Immanuel bersebelahan. Kedua rumah ibadah ini hanya dibatasi dengan Jalan Flamingo.