Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Kompas.com - 07/05/2024, 06:39 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly menyatakan ada provokator di balik tawuran antarwarga di Pasar Deprok, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

“Selama ini spontanitas dari mereka, dari warga yang memang ada provokator, yang sengaja untuk menggerakkan warga untuk melakukan tawuran,” kata Nicholas saat ditemui di Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (6/5/2024).

Dugaan tersebut mengacu pada kasus serupa yang pernah polisi ungkap di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur dan kini mereka bina.

“Memang mereka mengakui bahwa mereka sengaja membuat suasana gaduh. Dari situlah mereka akan mendapatkan kepuasan tersendiri (dengan) melihat orang berkelahi, melihat orang berlari, melihat orang saling berantem,” ujar Nicholas.

Baca juga: Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

“Itu mendapatkan kepuasan tersendiri bagi diri pribadi dan itu pengakuan yang kami peroleh dari salah satu atau dua orang warga yang kami anggap sebagai provokator,” lanjutnya.

Untuk tawuran di Pasar Deprok, Nicholas mengungkapkan bahwa sang provokator selalu menggunakan petasan untuk diluncurkan ke permukiman warga.

Aksi tersebut disebut sebagai petanda atau kode sebelum terjadinya tawuran di Pasar Deprok.

“Iya, memang kebanyakan tawuran antarwarga itu dimulai dengan adanya petasan, sebagai tanda bahwa mereka akan melakukan tawuran. Jadi, itu kode, kayak kesepakatan antara dua belah pihak. kalau sudah bunyi petasan itu tandannya mereka akan berantam,” ungkap Nicholas.

Nicholas menjelaskan, tawuran di Pasar Deprok melibarkan warga Cipinang Muara dengan warga Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca juga: Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Dua wilayah tersebut berdekatan satu sama lain dan dibatasi oleh kali. Terdapat jembatan kecil di dekat Pasar Deprok yang menghubungkan Cipinang Muara dengan Klender.

“Iya, di wilayah Pasar Deprok memang sangat rawan, karena ini lintasan dua kecamatan, Jatinegara dan Duren Sawit, dan kelurahan juga berbeda, Cipinang Muara dan Klender,” kata Nicholas.

Mengenai langkah mengatasi tawuran di Pasar Deprok, Nicholas beserta jajaran akan mempertemukan ketua masing-masing kelompok.

“Karena memang selama ini yang kami lakukan adalah mempertemukan warga-warga yang teridentifikasi, melalui Pak Camat dan Pak Lurah. Tapi khusus di Pasar Deprok, itu ada dua kecamatan, Duren Sawit dan Jatinegara,”

Baca juga: Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com