JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan Parulian Tampubolon mengungkapkan, Lokasi Binaan (Lokbin) Pasar Minggu sepi pembeli akibat terlalu dekat dengan tempat pembuangan sampah (TPS).
“Salah satu penyebab sepinya Lokbin adalah banyaknya sampah di depan Lokbin yang membuat pembeli sepi,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).
Karena itu, kata Ruli, Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan bakal berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik.
Baca juga: Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu
TPS di sekitar Lokbin Pasar Minggu kemungkinan besar akan dikaji kembali keberadaannya dan dibuat lebih rapi.
“Kami akan kaji terkait lokasi TPS, mungkin akan dirombak atau ditata ulang,” tutur dia.
Lebih lanjut Ruli mengatakan, TPS yang berada persis di depan Lokbin Pasar Minggu menghasilkan puluhan ton sampah per hari.
Ia menilai, seharusnya sampah-sampah tersebut diolah dengan konsep reuse, reduce, dan recycle (3R).
Baca juga: Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat
“Volume sampah di sana banyak, lebih dari 30 ton per hari, diharapkan di sana perlu disediakan tempat pengelolaan sampah (3R),” imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menata kembali Lokbin Pasar Minggu.
August mengatakan, hal itu perlu dilakukan karena lokbin berdekatan dengan TPS, sehingga pembeli enggan berkunjung.
Baca juga: Dekat dengan Tempat Sampah dan Sepi Pembeli, Lokbin di Pasar Minggu Didesak Segera Dibenahi
"Itu memang butuh perhatian karena masalah persampahan di situ sangat meresahkan," kata August dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).
Lebih lanjut, sejumlah pedagang disebut turut mengeluhkan adanya TPS di sekitar Lokbin.
Maka, August berharap, Pemerintah Provinsi bisa bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan ini.
"Mungkin Ibu Kepala Dinas (PPKUKM) bisa turun langsung ke pasar," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.