Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Kompas.com - 21/05/2024, 13:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Anton Elfrino Tristanto mengungkapkan, dua pria berinisial AS (34) dan CA (29) menyekap perempuan berinisial RJ (19) dengan motif balas dendam.

“Jadi niat pertama adalah mencuri, karena dia (AS) kecewa. (Akhirnya) balas dendam,” ungkap Anton saat dikonfirmasi, Selasa (21/5/2024).

Mulanya, RJ yang membuka jasa open booking online atau open BO mendapatkan pesanan dari AS.

Pada saat itu, RJ meminta bayaran lebih dari AS. Hal tersebut membuat AS kecewa dan balas dendam terhadap korban.

Baca juga: Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Namun, AS tidak sendiri. Pelaku mengajak temannya, CA, yang berasal dari Kalimantan Barat untuk melancarkan aksinya dengan niat awal mencuri ponsel dan uang RJ.

“Tersangka yang pertama (AS) memang tinggal di Jakarta. Kemudian, dia punya teman, dihubungi, baru (CA) datang ke Jakarta,” ujar Anton.

Saat di kamar apartemen, AS dan CA mengambil ponsel dan uang milik korban. Karena suatu alasan, akhirnya pelaku menyekap korban dengan cara melakban mulut dan mengikat kedua tangan serta kaki menggunakan tali tambang.

“Karena terdesak (menyekap korban),” kata Anton.

Baca juga: Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Dalam aksi tindak pidana ini, pelaku juga sempat menganiaya korban sehingga RJ mengalami luka di bagian kepala.

“Ya kalau dari hasil pemeriksaan, (luka disebabkan) dibenturkan. Iya (ke tembok),” ucap Anton.

Setelah melancarkan aksinya, kedua pelaku meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

CA yang dalam posisi mulut terlakban serta kedua kaki dan tangan terikat tali tambang berhasil melepaskan diri.

Baca juga: Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa Open BO

“(RJ) teriak dan kemudian terdengar oleh tetangga kamar,” ujar Anton.

Polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan AS yang masih berada di lobi apartemen.

Sementara, CA berhasil melarikan diri. Tetapi, usahanya sia-sia karena pelaku berhasil diringkus di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com