Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Dianiaya, Wanita di Tangsel Mengaku Sempat Diancam Dibunuh Kekasihnya

Kompas.com - 14/06/2024, 14:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - AMA (22), mengaku sempat diancam akan dibunuh oleh kekasihnya, I (22), saat terjadinya peristiwa penganiayaan. Untuk itu, dia sempat bersujud di depan kekasihnya agar tak dianiaya lagi.

“Itu saya sujud-sujud pas di rumahnya, pas banget di rumahnya. Dia bilang gini, 'lu sini enggak ke kamar. Kalau enggak, gue bunuh nih. Lu enggak ada nyawanya di sini'. Itu pas saya sudah dipukuli, dipukulin. Itu saya sujud, saya sujud,” kata AMA saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/6/2024).

“Tapi saya pikir, kalau saya sujud terus, tetap saja saya dipukuli. Kalau saya sujud terus, kakinya dia tekan pala saya, saya mati di situ. Akhirnya saya bangun,” ujar AMA melanjutkan.

Baca juga: Disekap dan Dipukuli Pacar, Wanita di Tangsel Minta Jemput Keluarga Sambil Menangis

Penganiayaan tersebut berlangsung di sebuah tempat yang AMA sebut “Warung Anggrek”, Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (7/6/2024) dini hari.

Selain di Warung Anggrek, AMA dianiaya di rumah pelaku, di daerah Pondok Kacang yang tak begitu jauh dari Warung Anggrek.

Aksi dugaan tindak pidana itu terjadi karena ponsel I dititipkan kepada AMA saat pelaku tengah mabuk di Warung Anggrek bersama temannya.

“(Pas di rumah) Dia kan mabuk, dia muntah, saya yang bersihkan, dia minta ambilkan minum, sampai tangan saya gemetaran, enggak bisa pegang gelas,” ujar AMA.

Dalam kesempatan itu, I kembali bertanya kepada AMA soal ponselnya. Saat korban menjawab lupa menaruh ponsel di mana, pelaku kembali menganiaya AMA.

“Dia bilang gini, 'handphone gue mana?', 'gue lupa, gue teledor'. Langsung dipukulin lagi. Dia itu ancaman kayak gini, 'kalau lu berisik di sini, kalau lu berusara sedikit di sini, lu mati sama gue di sini, lu sudah enggak ada nyawa di sini',” kata AMA.

Usaha sujud di depan I rupanya tidak ampuh karena pelaku tetap tidak menghiraukan korban.

“Dia sempat juga mau gebuk saya pakai tablet dia yang sudah rusak, mau gebuk kepala saya, tapi saya tahan. Pokoknya dia ancam-ancam mau bunuh saya terus. Tapi, selepas itu, dia minta maaf, dia peluk saya, minta maaf pokoknya, 'maafin gue sudah kasar',” imbuh AMA.

Pelaku pun keluar dari kamar lalu mengambil stick golf. Dia juga berpamitan kepada AMA untuk mendatangi temannya yang mabuk bersamanya di Warung Anggrek.

Baca juga: Wanita di Tangsel Sempat Disekap di Dalam Kamar Usai Dianiaya Kekasihnya

“Dia pamit sama saya. 'Gue mau ke rumah teman gue yang tadi ambil handphone gue', kata dia gitu,” ujar AMA.

Meski begitu, I meninggalkan AMA dengan mengunci rumahnya. Mengetahui ada kesempatan, korban menghubungi keluarga untuk menjemputnya.

“Untung, rumahnya dia ada kunci serep. Jadi, saya bisa hubungi keluarga saya dan saya bisa keluar dari rumah itu,” ungkap AMA.

Akibat penganiayaan itu, AMA babak belur dan mengalami memar di bagian pipi, kepala belakang, dahi, hidung, mulut serta kedua lengan.

AMA telah melaporkan I ke Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, atas dugaan penganiayaan pada Jumat, 7 Juni 2024 pukul 10.35 WIB.

Laporan AMA teregister dengan nomor LP/n/89/VI/2024/SPKT/Polsek Pondok Aren/Polres Tangerang Selatan/Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Wanita di Tangsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joki Tong Setan Bakar 'Tuyul' Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Joki Tong Setan Bakar "Tuyul" Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Megapolitan
Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Megapolitan
Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi 'Online'

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi "Online"

Megapolitan
Duet Imam Budi-Ririn Sudah 'Soft Lauching' di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Duet Imam Budi-Ririn Sudah "Soft Lauching" di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Megapolitan
Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, 'Sekolah di Utara' Cilincing Bakal Direnovasi

Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, "Sekolah di Utara" Cilincing Bakal Direnovasi

Megapolitan
Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Megapolitan
Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Megapolitan
Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com