JAKARTA, KOMPAS.com - Tim kuasa hukum menyebut keluarga Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon mengalami trauma usai kasus pembunuhan Vina viral akhir-akhir ini.
Pengacara keluarga Vina, Putri Maya Rumantri mengatakan, kliennya mengalami trauma yang luar biasa bukan hanya karena teringat kembali pada peristiwa yang dialami Vina.
“Trauma ya sangat luar biasa, masih terus mengingat, mengingat kebiasaan vina, mengingat wajah vina, mengingat luka dan penyiksaan yang dialami oleh Vina,” ucap Putri saat memberikan keterangan di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
Baca juga: Keyakinan Kuasa Hukum Vina, Percaya Pegi Perong yang Ditangkap Polisi adalah Sosok Pegi yang Asli...
Putri mengatakan, wajah dan kebiasaan Vina terus terngiang-ngiang di benak pihak keluarga.
Terlebih, akhir-akhir ini peristiwa pembunuhan Vina kembali viral dan menyebabkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Pemberitaan dan perbincangan Vina di tengah masyarakat seringkali menjadi beban pikiran pihak keluarga. Sebagai kuasa hukum, timnya selalu berusaha untuk menguatkan pihak keluarga.
“Ini kan viral terus, beritanya naik-naik terus sehingga banyak pihak yang pro dan kontra. Tentunya, mereka harus punya kekuatan. Jangan sampai mereka akhirnya putus (asa),” ujar Putri.
Untuk diketahui, selain peristiwa pembunuhan Vina yang kembali dibicarakan, hasil otopsi dan visum kedua korban, yaitu Vina dan teman lelakinya, Muhammad Rizky alias Eky, juga kerap dibahas kembali.
Berdasarkan temuan polisi, Vina disebutkan mengalami luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki.
Baca juga: Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Akan Dampingi Linda Saat Diperiksa Polda Jabar
Dalam kunjungannya ke kantor Komnas HAM, tim kuasa hukum Vina juga telah menceritakan lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan Vina kepada sejumlah komisioner. Salah satu yang dibahas adalah penyidikan yang masih berlangsung.
Komnas HAM menerima laporan pengaduan dari pihak keluarga korban.
Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan, Uli Parulian Sihombing menyampaikan, pihaknya ikut mendorong agar pihak keluarga bisa mendapatkan trauma healing.
Hal ini dinilai penting mengingat keluarga Vina termasuk dalam kategori kelompok rentan, yaitu anak dan perempuan.
Komnas HAM juga akan mendorong agar pihak keluarga Vina mendapat kepastian terkait dengan kompensasi dan restitusi, serta bantuan dari psikolog klinis.
Bantuan ini penting untuk membantu proses pemulihan keluarga korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.