Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Kompas.com - 04/06/2024, 15:51 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Untaian kabel di sepanjang Jalan Raya Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, tampak semrawut dan berisiko membahayakan pengguna jalan.

Pantauan Kompas.com di sisi kanan dan kiri jalan, banyak kabel yang menjuntai dari tiang listrik dan menjulur ke bawah, bahkan menyentuh trotoar.

Tak kalah mengkhawatirkan, tiang-tiang listrik tersebut banyak yang miring dan condong ke arah jalan.

Kondisi ini dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jalan, salah satunya Yulan (37). Yulan menilai, pemasangan kabel di tiang listrik pinggir jalan seharusnya ditata dengan baik, sehingga tidak berisiko terhadap keselamatan warga.

“Yang masang harusnya mikir, kalau (kabel) sudah penuh jangan dipaksa. Yang masang enggak mikir bahaya, kalau kabel sudah semrawut gini takutnya kena pejalan kaki atau motor lewat,” ucap Yulan saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Pengguna jalan lainnya, Ramli Khoiri (49), juga merasa resah dengan semrawutnya kabel di Jalan Raya Semplak. Ramli khawatir, kabel tersebut menjerat pengguna jalan dan memakan korban. 

“Saya cuma takut nanti ada korban, amit-amit kalau sampai korbannya meninggal cuma karena kabel yang gak diperhatikan pemasangannya gimana,” ujarnya.

Sementara, warga sekitar bernama Aam (55) mengungkapkan, kondisi kabel semrawut di Jalan Raya Semplak ini sudah lama dibiarkan begitu saja.

Supaya tak terjadi hal yang tidak diinginkan, Aam meminta dinas terkait untuk segera membenahi kabel semrawut ini.

“Kalau di wilayah sini (Bogor Barat) memang jarang diperhatikan karena mungkin mepet kabupaten, kabel semrawut gini sudah lama,” ucap Aam.

“Saya cuma minta coba perhatikan pemasangan kabel yang seharusnya seperi apa. Jangan sampai nunggu kebakaran, nunggu ada korban yang lehernya kena kabel baru gerak, janganlah,” lanjut Aam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com