Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Terlihat Ceria tapi Perlu Pemeriksaan Psikolog

Kompas.com - 05/06/2024, 12:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) telah turun tangan terkait kasus asusila terhadap balita di Pondok Aren.

Kepala UPTD Pemkot PPA Tangsel Tri Purwanto berujar, pihaknya telah mengambil alih penanganan RA (4), korban pencabulan ibu kandungnya, R (22).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, RA masih menunjukkan keceriaan dan terlihat aktif.

"Penglihatan sementara anaknya ini ceria, tapi kami belum bisa menjamin lebih lanjut karena kami belum lakukan pemeriksaan," ujar Tri Purwanto kepada Kompas.com, Senin (3/6/2024).

Namun untuk memastikan kondisinya, balita korban perbuatan keji ibu kandungnya itu tetap akan menjalani pemeriksaan psikologis oleh psikolog.

Baca juga: Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Adapun pemeriksaan psikis itu akan dilakukan oleh Psikolog dari UPTD PPA Tangsel.

Pemeriksaannya disebut berfokus menelusuri trauma korban yang tidak terlihat dari luar.

"(Pemeriksaannya) untuk mencari tahu trauma apa yang harus cepat-cepat diperbaiki dari korban," kata Tri.

Korban dibawa ke UPTD PPA Tangsel

Tri mengatakan, korban sendiri telah dibawa oleh petugas ke rumah aman milik UPTD PPA Tangsel pada Selasa (4/6/2024) kemarin.

Korban dibawa setelah petugas melakukan pertimbangan situasi dan kondisi rumah korban yang hingga kini masih ramai imbas kasus asusila itu.

Baca juga: Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

"Kami bawa ke rumah aman di sana karena situasi dan kondisi di rumahnya sekarang ini lagi ramai terus. Khawatirnya, hal itu akan memengaruhi dia," kata Tri.

Sementara itu, Psikolog Biddokkes Polda Metro Jaya, Vitriyanti sebelumnya mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, RA masih masih bersikap normal.

Korban disebut juga masih mampu berkomunikasi dengan baik, termasuk dengan orang baru yang tak dikenal.

"Nampaknya normal. Dalam artian, dia mampu berkomunikasi secara terbuka, dan nyaman dengan orang baru," ujar Vitriyanti.

Hanya saja, korban tetap harus menjalani pemeriksaan lanjutan guna mengetahui kondisi psikologisnya akibat kejadian kejahatan seksual yang dialami.

Baca juga: Dijanjikan Pekerjaan dan Uang, Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com