DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana mengatakan, pihaknya melanjutkan penyelidikan kasus kematian Akseyna Ahad Dori dengan berfokus pada rentang waktu antara penemuan jasad dengan terungkapnya identitas korban.
Pasalnya, menurut Arya, identitas Akseyna baru terungkap setelah lima hari jasadnya ditemukan tenggelam di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, 26 Maret 2015.
"Kita berupaya secara maksimal untuk menemukan (celah) dari lima hari yang missing itu, yang kira-kira terlewat di situ apa, itu yang sedang kita kejar," kata Arya saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/6/2024).
Meski demikian, Arya mengakui bahwa pihaknya kesulitan mencari bukti atau informasi baru, lantaran kasus ini terjadi sembilan tahun lalu.
"Karena memang tidak mudah untuk kembali ke tahun 2015 dan mencari (bukti) dari lima hari itu apa-apa saja yang sudah berubah dan apa-apa saja yang sudah hilang," ungkap Arya.
Baca juga: Polisi: Pengungkapan Kasus Kematian Akseyna Terkendala karena Korban Telat Diidentifikasi
Kendati demikian, Arya bilang, polisi berupaya menelaah kembali alat bukti dan keterangan saksi yang sudah dikantongi.
"Saya belum bisa bicara itu (saksi dan bukti baru), tapi kita berupaya memanfaatkan alat bukti yang ada saat ini," jelasnya.
"Kami baca ulang satu-satu, kita periksa, mulai dari hasil otopsi, keterangan saksi, terus hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik, akan kita gabungkan semuanya dan diusahakan untuk di-review ulang," tambahnya.
Sebagai informasi, Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga UI, Kamis (26/3/2015).
Polisi sempat menyebut kematian Akseyna ini sebagai kasus bunuh diri. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut polisi menduga mahasiswa UI jurusan biologi itu tewas karena dibunuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.