JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek galian saluran air yang dikerjakan di Cipulir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berimbas pada kepadatan lalu lintas (lalin) di Jalan Ciledug Raya.
Pantauan Kompas.com, Jumat (7/6/2024), terjadi kemacetan di sekitar lokasi galian.
Kemacetan paling parah terjadi di Jalan Ciledug Raya arah Kebayoran Lama.
Jalan ke arah Kebayoran Lama sangat padat karena ada tiga titik galian yang memakan setengah badan jalan.
Akibatnya, pengendara yang melintas harus saling berbagi ruang saat melewati Jalan Ciledug Raya.
Baca juga: Pemprov DKI Bangun Saluran Jacking untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya
Adapun tiga titik galian saluran air berada di sekitar area Pasar Cipulir.
Penggalian saluran dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di Perempatan Seskoal.
Maka dari itu, ke depannya, penggalian saluran air rencananya akan dilakukan hingga lampu merah yang ada di perempatan Seskoal.
Di lain sisi, meski baru ada tiga titik penggalian saluran air di Jalan Ciledug Raya arah Jakarta dan satu titik penggalian di Jalan Ciledug Raya arah Tangerang, kemacetan yang dihasilkan sudah luar biasa.
Berdasarkan pengamatan sejak pukul 08.00-10.00 WIB, kemacetan terus terjadi di sepanjang area galian.
Baca juga: Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian
Sistem contra flow yang diberlakukan oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan sejak pukul 06.00-09.00 WIB juga tak terlalu berdampak.
Tingginya volume kendaraan yang melintas disinyalir menjadi faktor utama tak terurainya kemacetan.
Sistem contra flow sendiri mulai berlaku di depan Pasar Cipulir. Ada satu lajur di Jalan Ciledug Raya arah Tangerang yang digunakan sebagai lajur tambahan untuk pengendara arah Jakarta yang melintas.
Contra flow untuk kendaraan roda empat dibuka kurang lebih sejauh 500 meter hingga depan Kantor Lemigas.
Sementara, untuk kendaraan roda dua, lajur contra flow lebih jauh sekitar 300 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.