Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.300 Orang Ikut Tantangan 7.500 Langkah Per Hari, 2.900 di Antaranya ASN Pemprov DKI Jakarta

Kompas.com - 09/06/2024, 11:31 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 5.300 orang mengikuti tantangan 7.500 langkah per hari yang merupakan salah satu rangkaian acara yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta.

"Kampanye Jakarta Berjaga (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia) sudah kami mulai sejak 28 April 2024. Bentuknya challenge pada seluruh ASN dan masyarakat umum berani menjawab tantangan 7.500 langkah per hari selama 14 hari," ujar Kepala Dinas Kesehatan Ani Ruspitawati dalam sambutannya di acara puncak Jakarta Berjaga di Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Minggu (9/6/2024).

Sebanyak 5.300 orang itu terdiri dari para ASN, pegawai swasta, dan masyarakat umum. 

Ani ia merasa bersyukur karena ada ribuan orang yang telah menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik selama 14 hari.

Baca juga: Perbaiki Kualitas Udara, Pemprov DKI Minta Warga Jalan Kaki 7.500 Langkah Per Hari

Sebagai apresiasi kepada para peserta, mereka menghadiri acara puncak Jakarta Berjaga yang digelar hari ini sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Salah satu alasan tantangan 7.500 langkah itu dibuat sebagai upaya Dinkes DKI Jakarta membuat masyarakat lebih aktif dan produktif.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bukan akhir. Tapi, adalah awal dari kampanye kita bersama agar Jakarta memiliki masyarakat yang sehat, aktif dan produktif," kata Ani.

Ani meyakini, kegiatan yang diselenggarakan bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta ini, selain bisa membuat masyarakat sehat, tapi juga datangkan pengaruh yang luar biasa bagi kualitas udara yang ada di Jakarta. 

Baca juga: Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Pasalnya dengan berjalan kaki, masyarakat DKI Jakarta tidak menggunakan kendaraan pribadi atau umum yang dapat sebabkan polusi udara.

"Ketika kita punya gaya hidup sehat (salah satunya berjalan kaki) maka tentu kita punya kontribusi yang sangat luar biasa terhadap kualitas udara yang ada di Jakarta," ucap Ani.

Acara puncak Jakarta Berjaga hari ini juga berhasil mencetak rekor Muri untuk kategori jalan kaki 7.500 langkah per hari yang diikuti oleh ASN terbanyak.

Pasalnya, dari 5.300 peserta, ada sekitar 2.900 ASN yang mengikuti tantangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com