Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animal Defenders Indonesia Kirim Surat Terbuka untuk Kupas Tuntas Pemukulan Anjing di Plaza Indonesia

Kompas.com - 10/06/2024, 16:52 WIB
Shela Octavia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Animal Defenders Indonesia mengundang semua pihak yang terlibat dalam peristiwa pemukulan anjing di Plaza Indonesia yang viral lalu untuk menjelaskan duduk perkaranya.

"(Undangan terbuka) untuk membuka data-data yang ada dan membuat jelas semuanya," ujar Pendiri Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru, melalui pesan WhatsApp, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Berawal Video Aksinya Viral hingga Berakhir Dipecat

Usai peristiwa ini viral, terdapat sejumlah pertanyaan yang belum terjawab. Hal ini membuat masyarakat berspekulasi dan akar permasalahannya menjadi kabur.

Salah satunya, perihal waktu pemukulan kepada anjing K-9 yang bertugas, Fay.

Oknum sekuriti yang memukul Fay mengaku memukul anjing itu karena Fay tiba-tiba menerkam seekor anak kucing.

Hal ini terekam kamera CCTV pada pukul 09.43 WIB.

Sementara, video pemukulan yang viral merupakan hasil rekaman salah satu pengunjung Plaza Indonesia. Video ini diambil pada 09.46 WIB.

Doni Herdaru mempertanyakan alasan sekuriti tersebut memukul anjingnya setelah jeda tiga menit usai peristiwa penerkaman kucing.

Baca juga: Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

"Koreksi? Tentu keliru jika koreksi anjing itu berjeda waktu karena anjing enggak akan paham," kata Doni.

Doni pun mempertanyakan alasan sekuriti itu tiba-tiba dipecat. Padahal, bukti pemecatan atau pemutusan kontrak kerja tidak diperlihatkan.

"Kami merasa dirugikan, dibenturkan dengan masyarakat seolah-olah kami tidak peduli dengan anak kucing dalam video dan nasib handler (pawang)," lanjut dia.

Doni mengatakan, jika memang handler dan anjing K-9 yang bertugas belum sepenuhnya siap bekerja, mereka sepatutnya dilatih kembali.

Menurut dia, anjing K-9 yang siap bekerja tidak semestinya terdistraksi hal apapun dan harus fokus pada perintah pawangnya.

Undangan terbuka ini baru Doni sebarkan melalui Instagramnya, @doniherdaru dan @animaldefendersindo.

Baca juga: Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Ia mengatakan, pihak-pihak terkait belum memberikan respons apapun sehingga pertemuan ini belum dapat dijadwalkan.

Sementara itu, Doni mengaku masih mencari sosok sekuriti yang melakukan pemukulan terhadap Fay.

Untuk diketahui, pada beberapa waktu yang lalu, viral sebuah video memperlihatkan seekor anjing penjaga bernama Fay di Plaza Indonesia dipukul oleh pawangnya.

Menyikapi hal ini, manajemen Plaza Indonesia mengatakan, sekuriti dan anjing K-9 itu merupakan bagian dari vendor swasta. Manajemen telah memutus kontrak kerja sama dengan vendor yang bersangkutan.

Sementara, sekuriti yang memukul anjing ini pun telah memberikan video klarifikasi dan mengaku terpaksa memukul Fay karena tiba-tiba menerkam seekor anak kucing. Sekuriti ini mengatakan dirinya telah dipecat dari pekerjaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com