BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan, angka kasus stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis di Bogor turun hingga nol persen pada tahun 2026.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari optimistis dapat mencapai target ini, mengingat angka kasus stunting di Kota Bogor mulai menurun.
“Targetnya Kota Bogor zero stunting, Insya Allah dalam dua tahun ini,” ucap Hery kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).
Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Bogor bakal melakukan sejumlah langkah. Mulai dari penimbangan dan pengukuran anak secara berkala, hingga melakukan pencegahan dengan pemberian bantuan pangan.
“Ada intervensi dan inovasi yang kami lakukan seperti pemberian bantuan telur dari ASN hingga Program Bapak Asuh. Karena stunting ini ada di keluarga-keluarga tidak mampu, yang akses ekonominya tidak bagus," kata Hery.
Baca juga: Soal Revisi Target Penurunan Stunting 14 Persen, Jokowi: Nanti Akhir Tahun Kita Lihat
Hery mengungkapkan, baru-baru ini, Kota Bogor masuk dalam 10 kota/kabupaten yang menunjukkan penurunan kasus stunting.
Pada tahun 2024, angka stunting di Kota Bogor mencapai 18,2 persen. Persentase tersebut turun 0,5 persen dari tahun lalu yang besarannya 18,8 persen.
Hery mengeklaim, persentase stunting menurun karena gizi anak-anak terpenuhi melalui bantuan pangan yang diberikan Pemkot Bogor ke masyarakat.
“Standar kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) targetnya 18,8 (persen), Kota Bogor ada di 18,2 (persen). Artinya sudah mencapai target bahkan di atas target,” ujarnya.
Hery pun menyebut, penurunan angka stunting di Kota Bogor sempat dipuji oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau kegiatan pengukuran dan intervensi penanganan stunting di Posyandu Wijaya Kusuma, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (11/6/2024).
“Tadi ada tiga kata yang diucapkan pak Jokowi ‘bagus pak, bagus, bagus,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.