Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagub-Cawagub DKI 2024 Diminta Tawarkan Visi Misi, Bukan Mainkan Politik Identitas

Kompas.com - 11/06/2024, 15:09 WIB
Firda Janati,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta meminta calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 menawarkan visi, misi, dan program saat berkampanye.

Dia bilang, penyampaian visi, misi, dan program peserta pilkada merupakan bagian dari pendidikan politik untuk masyarakat.

"Bawaslu mengimbau para kontestan, para calon gubernur ini melakukan kampanye secara benar, melakukan pendidikan politik secara bertanggung jawab," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Provinsi DKI Benny Sabdo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

"Dengan cara apa? Dengan cara menawarkan visi dan misi kepada pemilih," tambah Benny.

Berkaca pada Pilkada 2017, Benny mengatakan, kampanye seakan direduksi menjadi sentimen yang sifatnya politik identitas.

Baca juga: KPU Klaim PSU di 20 Wilayah Tak Ganggu Persiapan Pilkada 2024

"Sedangkan politik identitas itu kan bukan merupakan bagian program ataupun visi misi," imbuhnya.

Benny mengatakan, visi, misi, dan program kandidat seharusnya menjadi pertimbangan pemilih untuk menjatuhkan pilihan ke calon gubernur dan wakil gubernur.

Oleh karenanya, alih-alih melakukan manipulasi lewat politik identitas atau sentimen negatif lainnya, Bawaslu DKI meminta setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur menyakinkan pemilih lewat visi, misi, dan program yang jelas. 

"Pemilih diyakinkan, cocok untuk memilih kandidat itu, bukan dimanipulasi. Kampanye itu kan isinya visi dan misi program ketika nanti jadi itu yang dijalankan," jelas Benny.

"Itu yang mesti dilakukan oleh pasangan calon. Sebagai apa? Sebagai pendidikan politik," tandasnya.

Adapun tahapan Pilkada Jakarta 2024 telah dimulai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka pendaftaran calon kepala daerah jalur independen pada Mei lalu.

Sementara, pendaftaran calon kepala daerah jalur partai politik baru akan dibuka pada Agustus mendatang.

Menurut jadwal, pasangan calon kepala daerah peserta pilkada akan ditetapkan pada 22 September 2024. Selanjutnya, digelar masa kampanye selama 25 September sampai 23 November 2024.

Usai kampanye, tahapan pilkada memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 24-26 November 2024. Setelahnya, digelar pemungutan suara pilkada secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024. 

Baca juga: Sebut Pilkada Langsung Hambat Pembangunan, Mendagri Dianggap Tak Baca Situasi dengan Tepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com