Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otto Hasibuan: Kalau Tak Ada Saksi Mata, 5 Terpidana Pembunuhan Vina Bisa Tak Bersalah

Kompas.com - 11/06/2024, 18:33 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Otto Hasibuan mengatakan, lima terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon dapat dinyatakan tidak bersalah jika tidak ada saksi yang benar-benar melihat peristiwa tersebut.

"Sepanjang tidak ada saksi-saksi mata yang melihat kejadian itu, maka berarti fakta ini tidak bisa diabaikan dan harus dipertimbangkan bahwa mereka tidak bersalah," kata Otto saat jumpa pers di Peradi Tower, Matraman, Jakarta Timur, Senin (10/6/2024).

 Baca juga: Minta Bantuan Otto Hasibuan, Keluarga Terpidana Pembunuhan Vina Tuntut Keadilan

Otto mengungkapkan, keterangan sejumlah saksi yang saat kejadian bersama dengan para terpidana, memperkuat kejanggalan ditetapkannya mereka sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan.

Keempat saksi, yakni Okta, Teguh, Pramudya, dan Ahmad Saifudin, mengaku bahwa saat kejadian, mereka sedang menginap bersama dengan para terpidana di rumah Pak RT.

"Peristiwa yang dituduhkan kepada mereka itu. Yang terjadi di jam yang sama, mulai dari pukul 21.00 WIB sampai dengan 00.00 WIB, dan hari yang sama, mereka semua berada di rumah Pak RT," ujar Otto.

"Sehingga kalau ini benar, maka peristiwa mereka melakukan pembunuhan pasti tidak benar," ucap dia.

Menurut Otto, dari empat saksi tersebut, dua di antaranya memang pernah menerangkan hal-hal yang tidak sesuai dengan fakta pada tahun 2016.

Baca juga: Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Namun, mereka akhirnya mendatangi Otto untuk mencabut semua pernyataan tersebut dan akan menyampaikan kejadian yang sebenar-benarnya.

Saksi bernama Pramudya pun menjelaskan alasan dirinya bersaksi tidak benar saat dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP) dengan pihak kepolisian.

"Awalnya saya berkata yang sejujurnya. Lalu diralat oleh polisi bahwa saya tidur di situ namun Pak RT dan anaknya tidak mengakui anak-anak tidur di situ," kata Pramudya.

"Nah, saya kan jadi takut sendiri. Kemudian diubah BAP-nya seolah-olah saya tidak tidur di rumah Pak RT. Seperti itu ceritanya," ujar dia.

Sementara itu, saksi lainnya bernama Teguh mengaku mendapatkan ancaman dari polisi jika mengatakan hal yang sejujurnya.

"Saya juga memberikan keterangan yang sesuai dengan kejadian saat BAP, tapi malah diancam ikut terlibat kalau berkata yang sebenar-benarnya. Maka akhirnya diubah kalau saya tidak tidur di rumah Pak RT, padahal saya mah tidur di sana," ucap dia.

Baca juga: Dua DPO Kasus “Vina Cirebon” Dihapus, Polri: Buktinya Belum Cukup, Saksi Fiktif

Diberitakan sebelumnya, keluarga dari lima terpidana pembunuhan Vina dan Eky meminta bantuan hukum kepada pengacara Otto Hasibuan demi mendapatkan keadilan.

Otto mengatakan, orangtua para terpidana yakin bahwa anak mereka tidak pernah melakukan pembunuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Megapolitan
Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Megapolitan
Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Megapolitan
Ini Biang Kerok Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Ini Biang Kerok Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Megapolitan
Sistem Imigrasi Sempat 'Down', Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Sistem Imigrasi Sempat "Down", Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Megapolitan
Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Megapolitan
Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi 'Ketemu' Grup Kpop Seventeen

Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi "Ketemu" Grup Kpop Seventeen

Megapolitan
Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Megapolitan
Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Megapolitan
Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Megapolitan
Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Megapolitan
Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Megapolitan
Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Megapolitan
Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com