Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Lapak dan Kios di Gondangdia Ditertibkan

Kompas.com - 03/07/2013, 10:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan lapak dan kios yang terdapat di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, ditertibkan. Kios dan lapak ditertibkan oleh PT KAI itu lantaran telah habis masa kontrak sewanya pada Juni 2013.

Kepala Humas Dal Ops I PT KAI Jakarta Sukendar Mulya mengatakan, setidaknya terdapat 78 kios dan 88 lapak yang ditertibkan pada hari ini. "Rata-rata kontraknya sudah habis Juni 2013," kata Sukendar, Rabu (3/7/2013).

Dari ratusan pedagang kios dan lapak yang ada, hampir 50 persen pedagang telah mengangkuti barang dagangan mereka sejak kemarin. Sisanya, baru mengangkuti barang dagangannya hari ini.

Sukendar mengatakan, nantinya lokasi yang sebelumnya dijadikan tempat berjualan akan dimanfaatkan untuk lokasi anak perusahaan PT KAI. Di samping, katanya, akan dibangun fasilitas publik lainnya.

"Nantinya tempat ini akan digunakan untuk kawasan perkantoran anak perusahaan PT KAI, ATM, tempat parkir dan masih banyak lagi," katanya.

Guna melancarkan proses penertiban ini, sebanyak 900 aparat gabungan dari jajaran PT KAI, Satpol PP, marinir, dan Polres Metro Jakarta Pusat, diterjunkan. "Kita kerahkan sekitar 600 personel gabungan dari  Polres Jakarta Pusat, Brimob dan Marinir, serta Satpol-PP. Ditambah personel dari PT KAI sebanyak 300 personel," terangnya.

Pantauan Kompas.com, proses penertiban berlangsung pada pukul 09.00 WIB. Hanya petugas Satpol PP dan PT KAI yang melakukan pembongkaran bangunan kios yang lokasinya di lantai dasar Stasiun Gondangdia. Sementara itu, petugas kepolisian dan marinir hanya mengawasi proses penertiban. Polisi dan marinir ini nantinya hanya akan bergerak jika terjadi perlawanan dari pedagang.

Tidak ada alat berat yang digunakan selama proses pembongkaran. Petugas hanya menggunakan palu berukuran besar dan linggis untuk membongkar kios dan lapak yang ada.

Selain itu, masih tampak pedagang yang tengah merapikan dan mengevakuasi barang dagangan mereka. Tidak ada perlawanan satu pun dari para pedagang atas upaya pembongkaran oleh petugas pada hari ini. Hal itu disebabkan karena sudah ada pemberitahuan sebelumnya kepada para pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com