Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tarif Angkot Sudah Naik Tiga Minggu Lalu, Hari Ini Resminya"

Kompas.com - 12/07/2013, 14:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah penumpang angkutan umum mengaku tak terkejut dengan tarif baru angkot. Menurut mereka, tarif angkutan umum sebenarnya telah naik sejak kenaikan harga BBM bersubsidi sekitar tiga minggu lalu.

"Hari ini cuma secara resmi, di lapangan ada beberapa yang udah naik dari jauh-jauh hari. Ya enggak lama pas (harga) BBM naik," kata Dinar (28), salah seorang penumpang di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2013).

Warga Ciledug Mencong, Tangerang, ini mengatakan, meski beberapa kali turun kembali karena adanya peringatan dari Dinas Perhubungan, dia mengaku sudah sering membayar tarif Rp 3.000 untuk metromini 69 Blok M-Ciledug.

"Kernetnya pas awal-awal bilang, BBM udah naik. Ya udah kita ikutin aja," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan Azhar (40), warga asal Depok. Seingatnya, dia telah membayar tarif baru kopaja S63 Blok M-Depok sejak awal Juli yang lalu.

"Kami tahu jugalah, biarpun kemarin ilegal, kasihan juga sopir sama kernet kalau masih tarif lama," jelasnya.

Dari pengamatan Kompas.com, pengumuman seputar penerapan tarif baru beberapa kali disampaikan oleh pihak stasiun melalui pengeras suara.

Tarif baru angkutan ekonomi non-AC
- Bus kecil (mikrolet) dari semula Rp 2.500 menjadi Rp 3.000 pada 14 km pertama selanjutnya dikenakan kenaikan Rp 500-Rp 1.000
- Bus sedang (metromini dan kopaja) dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000
- Bus besar reguler (Mayasari dan PPD) dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000

Kenaikan tarif angkutan AC
- Bus besar seperti Mayasari Bakti dan Bianglala, yang awalnya Rp 6.000 menjadi Rp 7.000.
- Kopaja AC dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.000.
- Angkutan APTB yang ditetapkan kenaikan tarifnya ialah yang berjarak maksimum 30 km, dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.000.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com