Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Buka Pintu, Kini Tarif Taksi Biasa Rp 7.000

Kompas.com - 12/07/2013, 10:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya menaikkan tarif angkutan kota kelas ekonomi, yakni bus kecil, bus sedang, dan bus besar, tetapi juga tarif non-ekonomi, salah satunya taksi.

Tarif taksi yang semula Rp 6.000 per buka pintu naik menjadi Rp 7.000. Kemudian tarif per kilometer yang semula Rp 3.000 naik menjadi Rp 3.600. Sementara untuk tarif tunggu taksi per jam yang semula seharga Rp 30.000 naik menjadi Rp 42.000 per jam.

"Tarif itu berlaku bagi 34 operator taksi dengan jumlah armada sebanyak 18.760 di Jakarta. Tapi ada empat operator taksi yang tidak naik, yang kelas eksekutif, jumlahnya ada 1.707," kata Syafrin Liputo, Kepala Bagian Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/7/2013).

Syafrin menjelaskan, perbedaan tarif di antara taksi reguler dan taksi eksekutif tersebut dilihat dari jenis bahan bakarnya. Taksi reguler diketahui menggunakan bahan bakar bersubsidi atau Premium, sedangkan taksi eksekutif tetap memakai bahan bakar non-subsidi atau Pertamax.

Menurut Syafrin, mekanisme kenaikan tarif taksi di DKI sama dengan angkutan kota. Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan berembuk bersama stakeholder transportasi lainnya, yakni Organda dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

"Survei terhadap komponen taksi sama juga dengan angkutan kota. Ada kenaikan harga BBM, harga unit mobil taksi, spare part, dan lain-lain. Hanya kalau angkot dibahas tanggal 25 Juli, kita baru membahas taksi 27 Juli lalu," lanjut Syafrin.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003, tarif baru taksi yang telah ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu pun akan langsung disosialisasikan oleh Organda ke sejumlah pengusaha bidang angkutan taksi di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com