Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

218 Anak di Jaktim Alami Kekerasan Seksual, Jokowi Diminta Bertindak

Kompas.com - 20/07/2013, 01:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Sebanyak 535 anak di Jabodetabek mengalami kekerasan seksual, dengan 218 di antaranya merupakan korban di Jakarta Timur, sepanjang 2013 ini.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, pun meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan beberapa hal supaya Jakarta menjadi lebih baik untuk anak-anak. Menurutnya, ada setidaknya tiga daerah yang dinilai Kompas PA paling berbahaya untuk anak-anak, dalam hal kekerasan seksual, yaitu Kramat Jati, Ciracas, dan Cakung.

Arist menjelaskan, Pemprov DKI bisa membuat posko pengaduan dan kelompok kerja perlindungan anak di tingkat RT dan RW di semua wilayah DKI, yang notabene bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga potensi terjadinya kekerasan seksual bisa dikurangi dan kasus bisa segera ditanggulangi. Selain itu, Arist juga meminta Pemprov DKI meninjau kembali kebijakan penangkapan anak jalanan.

"Perlu dibentuk perisiapan membangun kelompok kerja perlindungan anak atau posko pengaduan kekerasan terhadap anak di tingkat RT dan RW," kata Aris, kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2013).

"Wajib hukumnya ada tempat pengaduan dan kelompok kerja perlindungan anak. Sehingga kasus kekerasan terhadap anak dapat langsung diadukan di situ. Karena, tingkat RT dan RW ini merupakan pemimpin yang paling dekat dengan masyarakat dan anak," ujar Arist.

"Jadi harus ada peraturan daerah untuk perlindungan anak. Misalnya, kalau ada ditemukan anak jalan, malah harus dibina bukan ditangkap atau dikriminalkan," ujar Arist.

Selain itu, Arist menilai Pemprov DKI Jakarta juga harus menyediakan taman dan ruang terbuka hijau sehingga anak-anak dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan kreativitas mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com