Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Ditertibkan, Lalin Direkayasa, Tanah Abang Masih Macet Saja

Kompas.com - 26/07/2013, 14:02 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penertiban pedagang kaki lima (PKL) dan rekayasa lalu lintas di kawasan Pasar Tanah Abang seperti tidak berbekas. PKL kembali berdagang di bahu jalan dan kemacetan tetap mengular.

Di Jalan Kebon Jati, para PKL mulai membuka lapaknya sejak jam 09.00. Bahkan, mereka membuka lapak di sebelah mobil Satpol PP dan mobil Dishub. Angkutan umum yang mengetem menambah kesemrawutan di jalan tersebut.

"Tetap macet, tidak ada bedanya," kata Daeng (51), PKL di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Dari pantauan Kompas.com, lalu lintas dari arah Petamburan terlihat macet. Kemacetan terus mengular sampai pertigaan menuju Stasiun Tanah Abang hingga perempatan Jalan KH Mansyur menuju Karet. Adanya rekayasa lalu lintas hanya memindah titik kemacetan.

"Macetnya dari pertigaan sini (Stasiun Tanah Abang) sampai Pertigaan sebelum Blok B. Ini juga gara-gara masih banyak PKL," tutur Agus Supriyanto (48), sopir M 08 jurusan Tanah Abang-Kota.

PKL Tanah Abang rencananya akan direlokasi ke Pasar Blok G Tanah Abang setelah Lebaran. Sebagian PKL sudah bersiap, seperti Royani (59), PKL di depan Blok G Pasar Tanah Abang. "Nanti habis Lebaran pada pindah ke Blok G, kalau sekarang tanggung," ujar Royani.

Mufdhofa (45), PKL lainnya, justru mengaku tidak tahu apakah dirinya bisa pindah ke Blok G. "Tidak tahu, lihat nanti saja. Kalau memang tidak bisa pindah, rencana mau pulang ke Tegal juga," ujar Mufdhofa yang tidak ber-KTP Jakarta.

Jokowi memberi prioritas bagi PKL ber-KTP DKI untuk masuk ke dalam Blok G. Apabila ruangan di Blok G masih tersedia, DKI akan mengundi PKL ber-KTP non-DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com