JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Fatahillah mendesak Dinas Perhubungan membongkar kotak-kotak beton yang menutup Jalan Kembangan Raya. Kotak beton itu dianggap menyebabkan kemacetan panjang.
"Saya sudah menyampaikan surat ke Dinas Perhubungan mendesak agar beton-beton penghalang itu dibongkar saja karena menimbulkan kemacetan," katanya, Sabtu (27/7/2013).
Mengutip keluhan para pengguna jalan, Fatahillah meraguka, tindakan menutup jalan tersebut bertujuan memperlancar lalu lintas. "Ini ditutup kok malah makin macet enggak karuan begini? Di sekitar kantor wali kota Jakbar lagi? Apa kata dunia?" ujarnya menyindir.
Dalam suratnya bernomor 3002/-1.811.2, Fatahillah menulis, hal pengaturan lalu lintas simpang JORR W2- Kembangan dan di Kawasan Puri Kembangan, agar dikaji ulang lagi. Sebab, penutupan jalan tersebut telah menimbulkan banyak keluhan pengguna jalan. Ia juga menulis, Evaluasi terhadap simpul-simpul kemacetan yang disebabkan oleh penutupan sejumlah jalan lain juga harus dilakukan.
Hal senada disampaikan warga RW 01 Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Mat Sulleh (60). Ia mendesak Dishub segera membongkar beton-beton penutup jalan.
"Buka kembali Jalan Kembangan Raya, dari Kantor Wali Kota Jakbar sampai JORR W-1 Rawa Buaya –ke Meruya atau ke Ciledug. Sebenarnya ada permainan apa di balik penutupan jalan raya ini?" tanyanya.
Ia menduga, penutupan jalan yang sudah berlangsung tujuh bulan ini dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan aparat terkait lainnya. “Saya tahu setelah bertanya kepada polisi pamong praja dan Sudin Perhubungan Jakbar. Ternyata yang menutup jalan tersebut petugas Dinas Perhubungan DKI," ujar dia.
Sutaryo (45) salah satu pedagang di Jalan Kembangan Raya, mengatakan, penutupan jalan ini membuat omzet dagangannnya merosot. “Jalan ditutup, siapa yang mau melintas membeli dagangan saya?" ucapnya.
Sepengamatannya, penutupan jalan tidak membuat arus lalu lintas bertambah lancar, tetapi justru sebaliknya, bertambah macet dan ruwet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.