Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Rumah Warga Miskin di DKI Diberi Asuransi Kebakaran

Kompas.com - 30/07/2013, 19:21 WIB
Windoro Adi,
Alsadad Rudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memberikan perlindungan pada rumah warga kurang mampu di daerah rawan kebakaran, pemerintah provinsi DKI Jakarta memberikan proteksi asuransi mikro kebakaran gratis bagi 3.000 rumah rawan kebakaran. Rumah-rumah yang dilindungi asuransi kebakaran itu terdapat 11 kecamatan se-DKI Jakarta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Ery Basworo menyerahkan polis asuransi kebakaran berjangka setahun tersebut. Penyerahan polisi gratis tersebut diserahkan secara simbolik kepada sejumlah warga di halaman Rumah Susun Sewa Tambora, Jakarta Barat, Selasa (30/7/2013) sore.

"Ini merupakan program santunan dana dengan akses cepat kepada warga yang kurang mampu yang menjadi korban kebakaran di Jakarta," kata Ery.

Ery menjelaskan, warga yang rumahnya terbakar akan mendapat santunan kebakaran sebesar Rp 3 juta. Program ini diharapkan meringankan beban masyarakat kurang mampu jika terkena musibah kebakaran.

"Sepanjang tahun 2012, ada 1.042 kebakaran terjadi di Jakarta. Nilai kerugian mencapai Rp 297 miliar. Mayoritas warga yang menjadi korban kebakaran umumnya dari golongan kurang mampu,” ujar Ery.

Lewat mekanisme tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR), BPBD bekerja sama dengan sejumlah perusahaan swasta dalam mewujudkan program itu.

Yang mendapat asuransi ini meliputi 600 rumah di Kecamatan Tambora, 400 rumah di Kecamatan Johar Baru, 200 rumah di Senen, 200 rumah di Tanah Abang, dan 200 rumah di Sawah Besar. Di Kecamatan Cakung ada 300 rumah yang mendapat asuransi, di Kecamatan Pulo Gadung 200 rumah, Pesanggrahan 200 rumah, Cilincing 200 rumah, Penjaringan 200 rumah, dan di Pademangan 300 rumah.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat Jon Vendri mengatakan, sebagai daerah padat penduduk, Kecamatan Tambora mendapat porsi terbesar.

”Kawasan Tambora sebagai kawasan padat penduduk sudah lama dikenal sebagai wilayah paling rawan kebakaran di Jakarta,” ujarnya.

Sejak Januari-Juli 2013, dari delapan kecamatan di Jakbar, Tambora menduduki peringkat teratas wilayah rawan kebakaran dengan jumlah kasus 31 kali yang disebabkan arus pendek listrik. Menurut Wakil Camat Tambora Ali Maulana, ke-600 polis untuk Kecamatan Tambora dibagi rata ke 11 kelurahan.

”Hanya rumah di Kelurahan Roa Malaka yang tidak mendapat santunan asuransi,” ujarnya. Kelak, kata Ali, semua pemegang polis baru diwajibkan membayar premi sebesar Rp 20.000 pada tahun berikutnya.

Mengenai kriteria korban kebakaran yang berhak mendapat santunan, pihak asuransi menegaskan tidak akan memberi batasan apa pun. ”Selama itu korban kebakaran, baik hanya jendela maupun pintunya saja yang terbakar, kami akan berikan santunannya sesuai perjanjian. Yang penting terdaftar sebagai pemegang polis,” kata Asistance Vice President Micro Insurance, Asuransi ACA, Jakub Nugraha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com