Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Minggu Tunggu Realisasi Penataan Kampung

Kompas.com - 17/09/2013, 16:37 WIB
Sonya Suswanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan kampung deret yang menjadi salah satu program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mulai mendapat tanggapan positif dari masyarakat.  

Warga RW 03, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang masuk dalam daftar program penataan kampung kumuh di wilayah Jakarta Selatan, misalnya, berharap pemerintah segera merealisasikan program penataan kampung, seperti halnya yang telah direalisasikan di kawasan percontohan kampung deret di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

"Sebenarnya udah lumayan lama ya, sekitar 3-4 bulan ada wacana. Lalu warga mengumpulkan surat pernyataan yang disertakan materai Rp 6.000 dikumpulkan ke RW, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Saya penginnya cepat-cepat ya, takut (rumah) keburu ambruk," ujar Fatullah (52), warga Jalan Aup RT 02 RW 03, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013).

Fatullah merupakan salah seorang warga yang masuk dalam program penataan kampung kumuh yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Saat Kompas.com mengunjungi rumahnya, Selasa (17/9/2013), kondisi rumah Fatullah memang tampak rusak. Dinding rumahnya terlihat berkelupas, langit-langit rumah di ruangannya pun terlihat bocor dan nyaris roboh.

Sementara itu, menurut Ketua RW 10, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Madinah (63), pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah kota terkait rencana program penataan rumah bagi warga kurang mampu. "Sampai sekarang dari wali kota belum memberikan petunjuk mengenai kelanjutan program ini," ujarnya.

Berbeda dengan kampung deret di Tanah Tinggi, program penataan rumah di kawasan Pasar Minggu akan dilakukan dengan menata rumah-rumah tertentu yang dinilai perlu untuk segera dibenahi dan diperbaiki. Dengan demikian, lebih tertata dan tak terlihat kumuh.

Menurut Madinah, di lingkungannya, jumlah kepala keluarga (KK) yang mendaftar untuk ditata rumahnya mencapai 457 KK. "Setelah disurvei, dari jumlah tersebut tersaring menjadi 220 rumah warga yang berhak mendapat dana APBD untuk pembangunan rumah tersebut," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta berencana merealisasikan program renovasi di 27 kampung di lima wilayah kota di Jakarta.

Lokasi-lokasi tersebut telah disurvei oleh tim evaluasi, yang dipimpin oleh para wali kota. Tim evaluasi dibantu oleh Suku Dinas Perumahan dalam melaksanakan program Pekerjaan Sarana Umum (PSU). Warga dapat memperbaiki sendiri rumah dan lingkungan mereka di bawah bimbingan suku dinas.

Tim evaluasi juga akan mengelola anggaran renovasi, yang nilainya Rp 54 juta untuk setiap kepala keluarga. Sementara warga menyiapkan konsep soal tata kampung mereka. Pemprov DKI sendiri telah menyiapkan setidaknya 10 desain kampung untuk dipilih warga.

Secara teknis, pengerjaan kampung deret ini akan digarap langsung oleh warga tanpa menggunakan jasa kontraktor. Pemprov DKI hanya menyediakan konsultan dan pengawas agar pekerjaan sesuai dengan rancangan.

Rahma (25), salah seorang cucu dari warga yang mendapat bantuan penataan rumah, mengaku ingin sekali rumahnya segera dibangun sesuai janji pemerintah.

"Dengar kabar bahwa pada bulan September ini akan mulai dilaksanakan penataan, tapi saat ini belum ada tanda-tanda," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com