Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kombes Rikwanto: Saat Hampiri Robin, Polisi Sudah Tunjukkan Identitas

Kompas.com - 14/10/2013, 13:43 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus salah tangkap yang dilakukan petugas Reserse Polsek Tanjung Duren terus menjadi polemik. Tak mau berkembang terlalu jauh, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto memberikan klarifikasinya.

Rikwanto mengatakan, saat penyergapan, polisi sudah menunjukkan identitasnya. Tetapi, kala itu korban salah tangkap, Robin Napitupulu (25), justru terlihat panik dan langsung tancap gas dengan mobil Toyota Rush bernomor polisi B 1946 KOR miliknya.

"Polisi ketuk kaca jendelanya dan memberi tahu dia dari kepolisian. Setelah itu, pengemudi langsung lari," terangnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/10/2013).

Setelah korban melarikan diri karena panik, polisi langsung melesatkan tembakan ke atas dan ke arah mobil yang dikendarai Robin. Tidak hanya itu, polisi juga meneriaki Robin dengan sebutan maling. Alhasil, warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung mengejar dan menghakimi Robin. Setelah diinterogasi, ternyata Robin bukanlah orang yang dicari-cari oleh polisi.

"Setelah diinterogasi, ternyata bukan dia (Robin). Dia mendapatkan luka akibat hakiman massa," kata Rikwanto.

Saat ini, dua polisi tersebut tengah menjalani pemeriksaan oleh Propam. Jika terbukti bersalah, polisi tersebut akan mendapatkan sanksi disiplin atau sanksi kode etik.

Peristiwa penembakan mobil Toyota Rush B 1946 KOR milik Robin di Jalan Taman Cemara, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (12/10/2013) malam, dibenarkan Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Tanjung Duren Ajun Komisaris Khoiri.

Menurutnya, polisi mengira mobil tersebut adalah milik seorang gembong pencuri kendaraan bermotor.

Khoiri menuturkan, kejadian salah sasaran itu bermula pada Sabtu sekitar pukul 19.00. Ada warga Tanjung Duren yang melaporkan telah kehilangan Mobil Suzuki Gran Max. Berdasarkan penyelidikan awal, petugas menyasar salah seorang pelaku telah berada di Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Petugas pun dikerahkan ke sana. Petugas kepolisian pun disebar menyisir wilayah Koja, Jakarta Utara. Berdasarkan laporan masyarakat, ada sebuah mobil dengan ciri-ciri yang sama tengah terparkir di Jalan Taman Cemara, Koja. Ia pun menginstruksikan petugasnya mengarah ke tempat kejadian perkara yang dilaporkan warga.

"Pas petugas kita lihat, memang mobil itu mirip dengan mobil pelaku. Langsung kita sergap. Tapi, itu bukan salah tembak loh ya. Memang peristiwa itu ada ada benarnya juga," ujarnya.

Setelah dipastikan, rupanya pihaknya salah sasaran. Mobil malang tersebut diketahui milik warga Bekasi bernama Robin Napitupulu (25). Pihaknya pun mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, dengan tegas, Khoiri mengatakan bahwa operasinya sesuai dengan prosedur. Robin saat ini dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan, Jakarta Utara.

Meski tak tertembus peluru, dia cukup trauma dengan luka sobek di tempurung kepala dan pelipis sebanyak 20 jahitan. Tidak hanya itu, lengan tangan kanan dan pinggangnya memar akibat terkena serpihan peluru. Jari telunjuk kanan pun mengalami retak.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com